Bisnis

Menteri ESDM: Kompor Listrik Bisa Kurangi Impor Gas

Oleh : very - Rabu, 08/11/2017 17:51 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan pada acara Pembukaan Perdagangan Saham Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/11/17). (Foto: esdm.go.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) untuk memperkenalkan kompor listrik. Hal tersebut, katanya, bisa menghemat biaya yang cukup besar.

"Kalau ini jalan, mungkin nanti PLN akan memperkenalkan adanya kompor induksi, kompor listrik," ungkapnya pada acara Pembukaan Perdagangan Saham Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/11).

Inovasi kompor listrik tersebut, kata Jonan, dapat mengurangi impor gas yang selama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram.

"Banyak rumah tangga yang menggunakan tabung LPG 3kg selalu nanya LPG-nya naik tidak harganya. Jadi ini besar sekali LPG itu dari konsumsi 6,5-6,7 juta ton setahun. Itu 4,5 juta ton impor karena gas kita itu lean gas, gas kering, yang komponen C3, C4, dan C5 kecil sekali, tipis sekali, jadi tidak bisa dibikin untuk LPG," katanya.

Upaya transformasi dari LPG menjadi kompor listrik, kata Jonan, juga bertujuan untuk menghemat biaya. Jonan menyebutkan penghematan tersebut cukup signifikan.

"Kita berusaha untuk ganti menjadi listrik. Kalau ganti menjadi listrik itu kira-kira biayanya hanya 50-60% dari kalau kita menggunakan tabung LPG 3kg. Nanti kita akan dorong," ujarnya.

Kompor listrik ini, tambah Jonan, merupakan suatu upaya untuk mewujudkan kemandirian energi, sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN).

"Ini sesuai Kebijakan Energi Nasional itu adanya kemandirian energi karena listriknya dihasilkan dari batubara, dari gas dalam negeri, dari air, angin, dan sebagainya. Jadi ini mohon juga didukung," tutur Jonan.

Kompor induksi adalah kompor listrik yang di tengahnya terdapat piringan pengantar panas. Berdasarkan penelusuran di situs jual beli online, harga kompor listrik, konsumsi listrik dan jenis kompor listrik ini cukup bervariasi, mulai dari sekitar Rp.200.000 dengan konsumsi listrik 300 Watt hingga harga di atas satu juta rupiah tergantung dari merk, fitur/aksesoris dan juga kapasitas.

Selain menyampaikan rencana penerapan kompor listrik, Jonan juga menjelaskan program-program prioritas Pemerintah di sektor ESDM, antara lain Program Kelistrikan 35.000 MW, listrik perdesaan untuk peningkatan rasio elektrifikasi, BBM Satu Harga, jaringan gas kota, konverter kit untuk nelayan, serta pembangunan pembangkit listrik mulut tambang. (Very)

 

Artikel Terkait