Nasional

Pemuda Muhammadiyah: Demonstrasi di Kanisius Sama dengan Demo di Rumah Kami

Oleh : very - Kamis, 16/11/2017 13:45 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah kedatangan tetangga terdekatnya yaitu para pimpinan dan alumni Kolese Kanisius, di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017) sore. Gedung Kolese Kanisius dan Gedung Dakwah Muhammadiyah, markas Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, menempel bersebelahan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, dalam pertemuan itu, Kepala Kolese Kanisius Pater Joannes Heru Hendarto, SJ, dan para alumni menyampaikan kecemasan mereka terkait isu, ajakan serta provokasi untuk melakukan demo terhadap Kolese Kanisius, yang tersebar di sosial media.

“Romo Heru menyampaikan, pada dasarnya mereka kecewa dan menyayangkan sikap Ananda Sukarlan terkait aksi WO (walkout) ketika Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan pidatonya, pun demikian dengan sikap resmi Alumni Kolese Kanisius yang menyesalkan tindakan yang dilakukan Ananda tersebut, ditambah yang bersangkutan membuat rilis terkait aksi WO, tersebut. Jadi, tidak ada kaitannya dengan civitas akademika Kolese Kanisius,” ujar Dahnil melalui siaran pers, Kamis (16/11/2017).

Terkait dengan hal tersebut, Dahnil mengatakan, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sudah berusaha mencari dan menelusuri oknum yang menyebarkan provokasi dan ajakan tersebut. 

Dia mengatakan, ajakan melakukan demonstrasi di lembaga pendidikan seperti di Kolese Kanisius merupakan provokasi yang tidak bisa dibenarkan.

“Muhammadiyah memiliki ribuan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia, tentu tidak berkenan bila diancam dengan demonstrasi, apalagi isu yang dibawa tidak terkait dengan institusi tersebut,” ujarnya. 

Dahnil mengatakan, pihaknya tidak menginginkan demonstrasi dilakukan terhadap Kolese Kanisius, tetangga terdekat Pemuda Muhammadiyah.

“Jadi, kami dengan rendah hati menyampaikan kepada siapa saja yang berusaha untuk memobilisir demonstrasi ke Kanisius, itu sama dengan demonstrasi juga dirumah kami, Gedung Dakwah Muhammadiyah yang menempel dengan Kolese Kanisius,” tegasnya. 

Dahnil mengimbau semuah pihak agar tidak melakukan demonstrasi dan ancaman mobilisasi massa, karena bisa menyulut stigma intoleran yang massif.

“Mari rawat nalar yang sehat bukan emosi yang kuat, selama ini kami berusaha keras merawat toleransi yang otentik dengan apik, bukan toleransi yang penuh keberpura-puraan,” katanya.

Dahnil memastikan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah akan berjaga agar tidak ada penyerangan dan demonstrasi terhadap Kolese Kanisius.

Dia menegaskan bahwa sikap Ananda Sukarlan merupakan sikap pribadi. Karena itu, jika hendak menyampaikan protes maka hendaknya disampaikan kepada pribadi bersangkutan.

“Namun bila terkait dengan upaya ancaman dan demonstrasi terhadap Kolese Kanisius tentu juga menjadi urusan Kokam  Pemuda Muhammadiyah yang selama ini terus hidup bertetangga dengan baik, damai dan berbagi dengan saudara-saudara kami di Kolese Kanisius,” pungkasnya.

Seperti diketahui, buntut aksi WO yang dilakukan pianis Ananda Sukarlan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, muncul ajakan melakukan aksi massa menuntut permintaan maaf Ananda dan Sekolah Kanisius. Ajakan aksi massa itu dilakukan pada Jumat (17/11/2017) pada di Kolese Kanisius, Menteng Jakarta Pusat. (Very)

Artikel Terkait