Nasional

Kapolda Papua: Ada 150 Bayi yang Disandera KKB Kekurangan Bahan Makanan

Oleh : hendro - Kamis, 16/11/2017 14:45 WIB

ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua (istimewa)

Papua, INDONEWS.ID - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar kembali mengingatkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua agar segera melepaskan warga sipil yang kini terisolasi dalam penguasaan kelompok itu.

“Diperkirakan,  saat ini ada sebanyak 1.300 warga yang tersandera di Kampung Banti dan Kimbeli, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika,” kata Boy di hotel Rimba Papua Timika, Kamis (16/11/2017). 

Boy mengatakan,  sudah lebih dari dua pekan sejak aksi teror penembakan secara masif oleh KKB di wilayah Tembagapura, kelompok itu belum menunjukkan tanda-tanda mau menyelesaikan persoalan yang ada dengan cara damai.

Padahal, kata Boy, pihaknya telah menitipkan pesan melalui tokoh adat, agama dan pemerintahan yang melakukan negosiasi dengan KKB, agar masyarakat diberi kesempatan untuk keluar dari Banti dan Kimbeli.

 "Tapi sayangnya berbagai upaya telah dilakukan KKB terkesan enggan melepas begitu saja 1.300 wargaKami hanya minta itu, dan sipil,” ujarnya.

Boy mengaku, meski warga sipil yang disandera KKB tidak dikurung dalam satu ruangan, namun kehidupan mereka sangat tertekan. Bahkan berdasarkan informasi yang diterima pihak kepolisian, saat ini terdapat 150-an balita dan bayi di beberapa kampung itu mengalami kekurangan bahan makanan lantaran ibu mereka sudah tidak sanggup lagi memberikan air susu ibu (ASI). Sebagian warga juga mulai sakit-sakitan lantaran persediaan bahan makanan yang semakin menipis.

"Kondisi seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi. Kami tentu tidak bisa membiarkan kondisi seperti itu terus berlarut-larut," ungkap mantan Kapolda Banten ini.(hdr)

Artikel Terkait