Daerah

Pilkada Jabar Mengerucut 3 Pasang, Gerindra Diprediksi Dukung Deddy Mizwar

Oleh : very - Selasa, 05/12/2017 11:55 WIB

Bakal calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil. (Foto: Ant)

Jakarta, INDONEWS.ID - Situasi politik menjelang Pilkada di Jawa Barat mulai menemukan bentuk dan warnanya. Para bakal calon Gubernur yang diperkirakan akan maju di Pilkada di Jawa Barat juga sudah tampak mengerucut.

Peneliti dari Pusat Kajian Survei Opini Publik (PKSOP) Ziyad Falahi mengatakan, tetidaknya hingga hari ini diperkirakan muncul tiga kandidat di Pilkada Jawa Barat. Pertama, pasangan Deddy Mizwar-Syaikhu yang telah didukung oleh PKS, Partai Demokrat dan PAN. Kedua, Ridwan Kamil yang didukung oleh Partai Nasdem dan Partai Golkar. Ketiga, pasangan kandidat dari PDIP, yang saat ini dalam penggodokan dan akan diumumkan Megawati Soekarnoputri.

“Jika kita perhatikan konfigurasi koalisi Partai Politik di atas, maka dapat dianalisa hingga saat ini yang paling solid adalah koalisi  yang mengusung Deddy Mizwar. Dilihat dari spektrum koalisi yang ada, diperkirakan Partai Gerindra akan kembali ke pangkuan ideologis, yaitu mendukung Deddy Mizwar di Pilkada Jawa Barat bersama PKS, Demokrat dan PAN,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (5/12/2017).

Ziyad mengatakan, agak sulit jika Partai Gerindra memilih Ridwan Kamil yang telah melukai hati pendiri dan Ketua Umum Partai Gerindra, yang telah berjasa menyulapnya menjadi figur yang terpandang seperti sekarang. Demikian juga, sangat mengecewakan jika Gerindra sebagai pemimpin oposisi banting stir mendukung kandidat Gubernur yang diajukan oleh PDIP sebagai partai berkuasa. 

Dia mengatakan, koalisi Partai Politik pendukung Ridwan Kamil terlihat masih sangat keropos. Terlebih dihadapkan pada situasi terbaru penetapan status tersangka terhadap Ketua Umum DPP  Golkar Setya Novanto.

“Yang paling parah, jika akhir Desember 2017 atau awal Januari 2018 digelar Munaslub Partai Golkar, untuk mengganti Setya Novanto selaku Ketua Umum, maka koalisi Nasdem-Golkar berpeluang besar ‘cerai’ di tengah jalan,” ujarnya. 

Hal itu diperparah lagi oleh tidak solidnya internal Golkar dalam menentukan arah koalisi mengingat Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi masih berambisi tampil sebagai Cagub maupun Cawagub di Pilkada Jawa Barat.

Ziyad mengatakan, peluang mengalahkan Deddy Mizwar sebenarnya sangat besar jika saja Partai Golkar bersatu dengan PDI Perjuangan dengan mengusung pasangan Puti Soekarno-Dedi Mulyadi atau TB Hasanudin-Dedi Mulyadi dalam Pilkada Jawa Barat. 

Dari hasil pileg 2014, PDIP Jawa Barat memiliki dua puluh kursi, sehingga otomatis dapat mengajukan calon sendiri di  tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. Walaupun demikian, peluang memenangkan pertarungan jauh lebih terbuka jika PDIP berkoalisi dengan Partai Golkar untuk menyandingkan salah satu kadernya dengan salah satu kader Partai Golkar.

“Merupakan hal memalukan jika PDIP kembali takut mengajukan kadernya sendiri di Pilkada Jawa Barat. Di Jawa Timur, banyak kader akar rumput PDIP kecewa karena PDIP yang  notabene mempunyai segudang kader berkualitas, tapi justru tak diajukan berlaga di arena Pilkada,” pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait