Nasional

Panglima TNI Marsekal Hadi : Ancaman dari Luar Negeri Potensi Memecah Persatuan NKRI

Oleh : luska - Sabtu, 09/12/2017 11:27 WIB

Serah terima jabatan Panglima TNI, di Mabes TNI Cilangkap.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tongkat Komando pucuk pimpinan telah diserahkan Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjahjanto dalam upacara serah terima jabatan Panglima TNI yang berlangsung di Markas Besar TNI, di Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017) pagi.

Dalam amanatnya usai penandatangan serah terima jabatan anatara dirinya dengan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
mengucapkan rasa terima kasihnya kepada negara atas tugas yang diamanatkan.

"Melengkapi ungkapan syukur ini, atas nama pribadi dan keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga, negara, pemerintah, dan rakyat Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk mengemban tugas dan amanah melanjutkan kepemimpinan sebagai Panglima TNI," kata Hadi saat serah terima jabatan sebagai Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Jenderal Gatot atas segala pemikiran dan dedikasinya kepada TNI.

"Selaku penerus kepemimpinan dan atas nama segenap prajurit serta ASN TNI, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo atas segala pemikiran dan usaha untuk menjadikan TNI lebih maju, andal, profesional, solid, militan, dan dicintai oleh rakyat," jelasnya.

Dalam amanatnya, Panglima TNI Marsekal Hadi sangat mengapresiasi kepemimpinan Jenderal Gatot, Panglima Hadi juga sangat mengakui bahwa slogan `Bersama Rakyat, TNI Kuat` yang digaungkan Jenderal Gatot telah melekat dan menjadikan TNI dipercaya dan melekat dihati prajurit TNI dan rakyat Indonesia.

"Kita tidak bisa mungkiri, kepemimpinan beliau telah menjadikan TNI salah satu institusi yang paling dipercaya publik. Dan di setiap kesempatan, beliau selalu mengumandangkan `Bersama Rakyat TNI Kuat`. Hal ini telah membumi dan melekat di hati sanubari rakyat dan prajurit TNI," jelas Hadi.

Marsekal Hadi juga menjelaskan bahwa TNI harus mengantisipasi potensi ancaman ke depan yang semakin kompleks.

Menurutnya, TNI harus cerdas menerjemahkan potensi konflik. Sebab, potensi konflik yang ada saat ini lebih sulit diprediksi.

"Membaca potensi ancaman ke depan, TNI secara cerdas harus dapat menterjemahkan segala potensi konflik yang sulit diprediksi. Di mana diameter konflik tak lagi simetris melainkan lebih sering bersifat asimetris dan proxy, dan hibrida," kata Hadi

Dikatakan Hadi, beberapa potensi ancaman yang dapat dihadapi, salah satunya ancaman yang datang dari luar negeri ini dapat merugikan bahkan mengancam keutuhan NKRI.

"Setidaknya potensi ancaman yang perlu dicermati ke depan antara lain dampak tantangan dunia baru terorisme, perang cyber, kemajuan China (China charm offensive), dan potensi kerawanan ancaman di laut perbatasan," tegasnya.

"Tentu juga kejahatan lain yang dianggap merugikan Indonesia seperti illegal fishing, penyelundupan barang, manusia, senjata, dan narkoba yang mengancam keutuhan, kedaulatan NKRI yang kita cintai bersama," imbuhnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo melantik Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Pelantikan itu sekaligus memberhentikan secara hormat Jenderal Gatot dari jabatan Panglima TNI.(Lka)

Artikel Terkait