Nasional

Hikmahanto: Langkah Kongkrit Presiden Menuju Sidang Darurat OKI

Oleh : very - Senin, 11/12/2017 11:38 WIB

Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dunia bereaksi keras pasca pengumuman Presiden Donald Trump terkait perpindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem untuk melaksanakan UU yang diterbitkan pada tahun 1995 (Jerusalem Embassy Act 1995).

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengatakan, untuk meredam reaksi dunia dan tidak terancamnya perdamaian dunia, perlu dilakukan langkah bersama masyarakat internasional. 

“Dalam kaitan tersebut Indonesia dapat membuat inisiatif dalam bentuk proposal untuk kemudian disetujui oleh negara-negara, terutama negara besar seperti China Rusia Inggris dan Prancis. Ide ini bisa diawali saat Presiden menghadiri sidang darurat OKI di Turki,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Proposal yang ditawaran tersebut, katanya, harus disusun berdasarkan reaksi dunia dan apa yang menjadi solusi.

Menurut Hikmahanto, saat ini ada dua isu yang harus diselesaikan. Pertama adalah Presiden Trump meninjau atau mempertimbagkan kembali keputusan yang dibuat.

Kedua, terkait upaya Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman baru di Jerusalem pasca pengumuman Trump. Sementara Israel merasa mendapat angin pasca pengumuman Trump tersebut.

Dalam menyusun reaksi dunia tersebut, Presiden Joko Widodo dapat meminta Kemenlu untuk meminta setiap perwakilan Indonesia di seluruh dunia memberi asesmen di masing-masing negara yang diwakili atas reaksi pengumuman Trump.

Reaksi ini mencakup tiga hal utama. Pertama, bagaimana reaksi elit politik. Kedua, reaksi masyarakat, terutama apakah terjadi kekerasan-kekerasan akibat bentrok antarmasyarakat dengan otoritas setempat. Dan terakhir, langkah kongkrit yang akan dilakukan oleh pemerintah setempat untuk merespons pengumaman Presiden Trump.

Berbagai reaksi negara ini, kata Hikmahanto, diformulasikan dalam suatu model. “Ini untuk menunjukkan kepada berbagai negara bahwa pengumuman Trump berdampak luar biasa pada perdamain di suatu negara dan perdamaian dunia,” ujarnya.

Selanjutnya, Indonesia dapat menawarkan kepada dunia untuk tidak menggunakan kekerasan sebagai solusi. Cara damai yang dapat ditawarkan Indonesia, kata Hikmahanto, adalah membangun sebuah koalisi. Koalisi yang dibangun adalah koalisi memerdekakan Palestina dengan memiliki wilayah dalam waktu dekat.

“Bila koalisi ini terbentuk diharapkan Presiden Trump memikirkan kembali keputusannya dan Israel segera menghentikan pembangunan pemukiman baru bagi warganya,” pungkasnya. (Very)

 

 

Artikel Terkait