Nasional

Kejutan Marsekal Hadi Tjahjanto Kepada Tiga Jenderal Saat Mendarat

Oleh : luska - Rabu, 20/12/2017 15:38 WIB

Doorstop Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai penyematan Wing Kehormatan kepada Kasad, Kasal dan Kapolri.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Untuk menunjukkan rasa solidalitas dan mempererat hubungan anatar TNI dengan Polri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto selaku Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) memberikan brevet terbang kehormatan dari TNI-AU kepada para kepala stafnya dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian.

Sebelum pemberian brevet dilakukan, Hadi beserta para kepala staf dan Tito terbang menggunakan pesawat tempur.

"Hari ini kita laksanakan terbang dengan menggunakan pesawat Sukhoi. Tujuannya adalah memberikan wing kehormatan kepada Kapolri, KSAD, dan KSAL," ujar Hadi usai menyematkan brevet wing kehormatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12/2017).

Hadi menjelaskan pemberian Wing Kehormatan ini untuk menunjukkan soliditas antara TNI dan Polri, dan juga mempertahankan dan menguatkan soliditas TNI dan Polri yang telah dibina selama ini.

Marsekal Hadi kemudian menceritakan saat keempat Jenderal ini mengudara menggunakan pesawat termpur Sukhoi. Dikatakan Hadi dirinya pemimpin dalam penerbangan tersebut. Kemudian komandan skuadron kemudian menyerahkan kendali pesawat kepada Hadi. Dengan kendali yang ia pegang itu, Hadi membawa Kapolri, KSAD, dan KSAL. Saat di udara, mereka melakukan terbang formasi dengan formasi right echelon. Formasi di mana unit-unit pesawat diatur secara diagonal dan setiap unitnya ditempatkan di belakang dan di sebelah kanan.

"Saya terbang membawa Kapolri, KSAD, dan KSAL. Beliau bertiga juga merasakan sensasi handling menggunakan pesawat Sukhoi, karena memang cuaca kurang bagus jadi hanya exercise itu yang kita laksanakan. Rencananya mau kita laksanakan adalah exercise two v two. Exercise yang biasa kita lakukan apabila kita melaksanakan intercept pesawat-pesawat musuh ," imbuhnya.

Menurutnya, jarak pandang saat mengudara cukup bagus, yaitu empat kilometer. Ia pun bersyukur semua rencana dapat berjalan dengan baik walaupun dengan cuaca yang kurang bersahabat.

"Saya yakin Kapolri, KSAD, dan KSAL merasakan sensasi terbang dengan Sukhoi, terutama saat mendarat," ujar Hadi.

Hadi mengaku dirinya tidak memberitahu ketiga jenderal tersebut tentang bagaimana cara pesawat tempur mengerem saat mendarat. Pesawat tempur, saat mengerem menggunakan drag chute atau parasut yang berada di bagian buntut pesawat.

"Saya yakin beliau bertiga tidak menyangka kalau ngeremnya pesawat menggunakan drag chute. Sehingga, semuanya saya yakin kaget semua..hahaha," tutur Hadi diiringi tawa.

Ada empat pesawat Sukhoi Su-30MK2 dari Lanud Hasanuddin Makassar yang digunakan untuk membawa terbang keempat jenderal berbintang empat itu. (Lka)

Artikel Terkait