Nasional

Mantan Ketua Presidium 212 Kesal Terhadap La Nyalla

Oleh : hendro - Sabtu, 13/01/2018 16:33 WIB

Mantan Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo jumpa pers di kawasan Kemang terkait pernyataan La Nyalla

Jakarta, INDONEWS.ID - Mantan Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo kesal nama organisasi Presidium 212 dibawa-bawa oleh La Nyalla dalam kasus gagalnya pencalonan mantan Ketua PSSI itu pada Pilkada Jatim 2018.

Menurut Sambo, urusan pribadi diharapkan tak dibawa-bawa ke organisasi. Apalagi kalau hal itu dapat memecah belah hubungan antara partai politik pendukung Presidium Alumni 212.

"Kami adakan konpers ini karena sudah banyak yang nanya, dan juga sebagai alumni 212 dan juga saya banyak terlibat dan tahu proses bagaimana pengajuan penyalonan bupati atau gubernur kepada parpol pendukung 212," tegasnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2018).

Sambo mengaku, dirinya pernah beberapa kali bertemu Prabowo Subianto membicarakan mekanisme Partai Gerindra dalam memberikan dukungan terhadap satu kandidat kepala daerah. Katanya, Ketua Umum Partai Gerindra itu akan selalu menanyakan berapa yang dikantongi si calon untuk modal bertarung.

"Pak Prabowo selalu menanyakan, uangnya cukup enggak untuk bertarung? Elektabilitas sang calon mumpuni enggak? Lalu bisa mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden atau tidak?," kata Sambo.

Menurut Sambo, alasan Prabowo menanyakan uang sebelum memberikan dukungan karena ongkos politik dalam sistem Pemilihan Umum di Indonesia adalah sangat tinggi.

Karena itu Sambo merassa heran kenapa La Nyala Mattalitti yang cuma diminta menyediakan Rp 40 miliar sebagai modal pencalonan di Pilgub Jawa Timur, dan malah berkoar-koar menuduh Prabowo minta mahar politik.

"Saya kira Rp 40 miliar itu terlalu sedikit. Kata Pak Prabowo mengapa saya pingin dana yang cukup ditunjukkan di depan, karena saya tidak mau nanti capek lagi cari uangnya," kata Idrus meniru pernyataan Prabowo.

Seperti diketahui,  rumor soal adanya mahar politik di Pilkada 2018 kembali menjadi perbincangan sejak La Nyalla Mattalitti mengaku diminta Ketua Umum Prabowo Subianto ratusan miliar sebagai syarat mendapatkan rekomendasi untuk diusung Gerindra di Pilgub Jawa Timur 2018. (hdr)

Artikel Terkait