Nasional

Marsekal Hadi Tjahjanto Akui Alutsista TNI AU Belum Sesuai

Oleh : luska - Jum'at, 19/01/2018 11:23 WIB

Modernisasi Alutsista TNI AU. (Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kondisi alutsista TNI Angkatan Udara saat ini masih belum sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya operasi TNI berdasarkan eksistensi ancaman nyata, ancaman potensial, maupun ancaman hibrida, dengan memperhatikan kemajuan dan perkembangan teknologi pertahanan, serta memperhatikan kondisi geografis sebagai negara kepulauan. 

Tugas TNI Angkatan Udara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yaitu : melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan; menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi; melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara; dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. TNI Angkatan Udara dituntut untuk harus terus bertransformasi menuju TNI Angkatan Udara yang semakin profesional.

" Kita semua menyadari bahwa dengan perencanaan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara yang baik tentunya secara bertahap akan dapat memenuhi target Minimum Essential Force," jelas Marsekal Hadi Tjahjanto saat serah terima jabatan KASAU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/1/2018)
 
Proyeksi pembangunan TNI Angkatan Udara diarahkan untuk dapat mencapai air supremacy atau air superiority. Sasaran yang ingin dicapai adalah kekuatan pemukul udara strategis untuk menghadapi dua trouble spots dalam bentuk komposit yang berisi pesawat-pesawat tempur multi-role dari generasi empat setengah. Selain itu pembangunan TNI Angkatan Udara juga diarahkan pada kemampuan mobilitas serta proyeksi kekuatan pada lingkup nasional, regional dan global. 
 
Lebih jauh sistem pertahanan udara akan juga diintegrasikan dengan matra lainnya dalam suatu jaringan bertempur atau Network Centric Warfare. Pada pembangunan kekuatan selanjutnya juga akan mengaplikasikan konsep berperang dengan Unmanmed Combat Aerial Vehicle (UCAV) yang berbasis satelit.
 
Untuk dapat menjawab tuntutan tugas tersebut, lanjut Marsekal Hadi, di sinilah peran strategis Kepala Staf Angkatan Udara dibutuhkan.
 
" Dengan kredibilitas dan kinerja serta berbagai pengalaman yang telah Marsekal dapatkan selama penugasan, saya yakin Marsekal dapat berperan lebih optimal untuk membawa organisasi TNI Angkatan Udara menjadi semakin baik," imbuhnya.
 
" Memasuki tahun politik, pesta demokrasi memberikan warna yang beragam yang bernuansa akan terjadinya konflik, TNI AU harus memegang teguh netralitasnya dari tingkat atas sampai satuan paling bawah." pungkas Panglima TNI. (Lka)

Artikel Terkait