Bisnis

Pemerintah Siapkan Rp3,2 T untuk Kredit Ultramikro Termasuk PNM

Oleh : very - Rabu, 24/01/2018 11:26 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memantau langsung Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/1/2018). (Foto: (Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp3,24 triliun untuk pembiayaan ultramikro (UMi) dengan target penerima dana lebih dari 800 ribu debitur pada 2018.

“Dana Rp3,24 triliun merupakan total dari alokasi dana 2018 sebesar Rp2,5 triliun ditambah sisa alokasi tahun anggaran 2017 sebesar Rp747 miliar,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (23/1).

Pada pertengahan Agustus 2017, pemerintah ­meluncurkan proyek percontohan pembiayaan kepada pelaku usaha sektor mikro yang tidak memiliki akses kredit dari perbankan atau segmen ultramikro, dengan sasaran 44 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.

Dalam proyek percontohan tersebut, Kemenkeu bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pembiayaan ultramikro menyasar pengusaha segmen mikro yang membutuhkan pembiayaan di bawah Rp10 juta. Dengan begitu, plafon maksimal pembiayaan ­ultramikro itu tidak dapat melebihi Rp10 juta.

Sri mengatakan, realisasi pembiayaan ultramikro pada 2017 mencapai Rp743 miliar untuk 307 ribu debitur dengan tingkat pinjaman bervariasi dari Rp1 juta hingga Rp10 juta per debitur.

Menurutnya, dengan anggar­an yang disiapkan pemerintah saat ini sebesar Rp3,24 triliun, pihaknya optimistis dapat membantu pelaku usaha mikro terutama yang berada di lapisan terbawah.

“Kami berharap mereka bisa menjadi lebih mandiri dan dengan dana ini bisa memberdayakan masyarakat pada tingkat paling bawah,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) selaku pelaksana pembiayaan UMi menyebutkan proyek percontohan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro tersebut diterapkan di 19 kabupaten/kota. Penyaluran pembiayaan disalurkan melalui tiga badan usaha milik negara (BUMN), yaitu PT Pegadaian, PT Bahana Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan tingkat bunga pada kisaran 2%-4%.

Sebelumnya, ekonom senior Rizal Ramli mengimbau pemerintah agar menambah modal ke Permodalan Nasional Madani dari Rp1,3 triliun menjadi Rp5 triliun untuk menggandakan nasabah PNM program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Tambahan modal itu bisa menambah nasabah Mekaar dari 3 juta menjadi 6 juta.

“Saya meminta pemerintahan Jokowi untuk meningkatkan modal kredit bagi PNM hingga 5 triliun rupiah. Ini bisa menambah jumlah nasabah yang terbantu, yang selama ini tidak bisa mendapatkan kredit perbankan,” ujarnya dalam kunjungan ke para nasabah Mekaar, PNM di Cilincing, beberapa waktu lalu.

Rizal Ramli mengatakan himbauan itu telah disampaikan kepada Presiden Jokowi saat bertatap muka dalam sebuah acara di Yogyakarta. Rizal Ramli optimistis, selain bisa mengurangi jumlah keluarga miskin, program ini juga bisa meningkatkan elektabilitas Jokowi.

Kini, pemerintah telah menunaikan janjinya dengan menambah dana sebesar Rp3,2 triliun untuk meningkatkan penyaluran kredit ultra mikro melalui perbankan konvensional seperti BRI maupun PNM.

Seperti diketahui, PNM memiliki dua produk unggulan, yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang khusus memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).

Program PKU memberikan pelatihan, pendampingan serta jasa menajemen kepada nasabah ULaMM yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah. Program ini menjadi keunggulan PNM yang membedakan dengan lembaya pembiayaan lainnya.

Selain itu, Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), merupakan produk pembiayaan usaha yang diberikan kepada kelompok perempuan prasejahtera produktif pelaku usaha ultra mikro.

Produk Mekaar tidak memerlukan agunan karena sistem jaminan yang digunakan adalah tanggung renteng.

Saat ini PNM memiliki 1.947 kantor layanan, yang terdiri dari 63 kantor cabang PNM, 631 kantor layanan ULaMM dan 1.253 kantor cabang Mekaar. (Very)

 

 

Artikel Terkait