Bisnis

Program Tol Laut Diintegrasikan dengan Sentra Logistik

Oleh : very - Rabu, 31/01/2018 09:19 WIB

Program tol laut. (Foto: Ant)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut mengoptimalisasikan penyelenggaraan Tol Laut dengan mengintegrasikan program tol laut dengan program Rumah Kita (Sentra Logistik) di tahun 2018.

Hal tersebut dilakukan agar sasaran penyelenggaraan tol laut yaitu mengurangi disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur dapat tercapai. 

Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Dwi Budi Sutrisno mengungkapkan penyelenggaraan tol laut tahun 2018 akan diintegrasikan dengan program Rumah Kita. 

"Sebanyak 19 lokasi Rumah Kita atau sentra logistik disiapkan sebagai gudang logistik barang pokok dan penting yang menampung dan mendistribusikan barang logistik di wilayahnya," kata Dwi Budi di Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Adapun penanggung jawab Rumah Kita yaitu BUMN di bidang transportasi laut seperti PT. Pelindo I untuk wilayah Nias dan Mentawai, PT. Pelindo II (Natuna dan Tahuna), PT. Pelindo III (Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi), PT. Pelindo IV (Nabire, Tobelo, Sebatik, Tidore dan Sangatta/Lhoktuan),  PT. Pelni (Morotai, Saumlaki, Manokwari dan Timika) dan PT. ASDP (Merauke, Namlea).

Masing-masing penanggung jawab Rumah Kita memiliki tugas menyiapkan rencana kerja dan fasilitas yang dibutuhkan untuk program Rumah Kita serta berkoordinasi dengan Pemda serta stakeholder terkait dengan kebutuhan dan pendistribusian barang pokok dan penting di daerah sekitar lokasi Rumah Kita khususnya daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan).

Lebih lanjut, di tahun 2018 program Rumah Kita menjadi bagian penting dari aspek pengendalian disparitas harga. 

"Perlu keterlibatan serta komitmen BUMN logistik yang lebih besar dalam membangun dan memaksimalkan program Rumah Kita guna menyukseskan program tol laut yaitu dengan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui BUMD atau Koperasi disamping dominasi penggunaan ruang muat oleh BUMN logistik," kata Dwi Budi.

Di samping itu, untuk mencegah monopoli dan menjaga jenis muatan yang diangkut serta agar subsidi pemerintah di program tol laut dapat tepat sasaran maka Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan aplikasi Informasi Muat Ruang Kapal (IMRK) berisikan kuota dan prioritas muatan, jadwal, standar pelayanan serta penyediaan data valid dan lengkap untuk mempermudah pengambilan keputusan yang tepat dan accountable.

"IMRK ini sangat bermanfaat untuk operator kapal juga pemilik barang yang akan mendukung kesuksesan penyelenggaraan program tol laut," kata Kasubdit. Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Wisnu Handoko.

IMRK ini diharapkan dapat mengurangi biaya pemasaran, efisien dan transparan, mengurangi resiko dan pelayanan online. Sementara itu, bagi pemilik barang akan mendapatkan kenyamanan, fleksibilitas, proses yang mudah dan pelayanan berkualitas.

"Dengan IMRK, subsidi Pemerintah akan tepat sasaran, efisien dan pelanggan akan datang kembali sehingga pelayanan tol laut yang berkelanjutan dapat terwujud," kata Wisnu.

Adapun IMRK juga merupakan aspek pengendalian disparitas harga melalui pemanfaatan data IMRK untuk pengawasan harga jual oleh distributor layer 1 dan 2. (Very)

 

Artikel Terkait