PROJO Ungkap Motif Yongki di Balik Gugatan dan Penolakan Mediasi

Jakarta, INDONEWS.ID - Gugatan yang dilakukan Jonacta Yani Pambukananta S alias Yongki dan kelompoknya terhadap organisasi relawan Joko Widodo, PROJO, dan sikap menolak anjuran mediasi yang ditawarkan Majelis Hakim, akhirnya membuka motif dari upaya tersebut.

Ketua Bidang Hukum dan Konstitusi DPP PROJO Silas Dutu melalui siaran pers, Selasa (6/2/20180 mengatakan, gugatan Yongki tersebut memiliki motif tersendiri, yaitu mencari keuntungan ekonomis.

“Bergulirnya gugatan terhadap organisasi relawan pendukung Joko Widodo, PROJO dan melihat sikap penggugat (Jonacta Yani Pambukananta S alias Yongki) dan gerombolannya yang secara tanpa alasan langsung menolak anjuran mediasi yang ditawarkan oleh Majelis Hakim semakin membuat terang hasrat Penggugat memanfaatkan PROJO untuk meraup keuntungan ekonomis bagi pribadi penggugat,” ujarnya.

Silas mengatakan, dalam gugatannya, Jonacta Yani Pambukananta S meminta PROJO memberikan uang sebesar Rp. 1.850.000.000. “Tetapi permintaan uang itu ditolak oleh PROJO. PROJO menghimbau kepada Yongki untuk menjaga nama baik dan kehormatan PROJO dan menghentikan segala upaya untuk mengkomersilkan PROJO lewat gugatannya,” ujarnya.

Freddy Alex Damanik menambahkan, PROJO mengutuk keras kelakuan Yongki yang menjadikan PROJO produk jasa pengawalan pribadi dan teman bepergian.

“PROJO juga melarang keras Yongki agar tidak  memperjualbelikan PROJO sebagai produk jasa pengawal kepada pihak ketiga. Dan kepada Yongki, Guntur dan gerombolan-geombolannya, jangan rusak PROJO, jangan klaim PROJO itu milik pribadi anda dan jangan bikin PROJO menjadi gerombolan pengawal dan teman bepergian, emangnya PROJO satpam.” ujarnya.

“PROJO itu Organisasi Kemasyarakatan yang didirikan berdasarkan UU ORMAS dan terdaftar  sebagai badan hukum dan milik seluruh anggota PROJO dari sabang sampai Merauke,” pungkasnya. (Very)