Nasional

Respon Bencana, Kepala BNPB Willem Terjun ke Lokasi

Oleh : very - Sabtu, 24/02/2018 20:08 WIB

Petugas bencana menggunakan alat seadanya untuk mengatasi bencana. (Foto: BNPB)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejumlah insiden yang berujung pada bencana terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa longsor dan banjir telah mengakibatkan korban meninggal dunia, luka-luka, mengungsi dan kerusakan rumah dan infrastruktur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan monitoring bencana yang terjadi di beberapa wilayah tersebut.

Dia mengatakan, banjir terjadi di Desa Sukanagara, Padaherang, Pangandaran, Jawa Barat sejak Jumat (23/2) pagi. Ketinggian banjir hingga 2,8 meter di beberapa titik yang mengakibatkan 32 unit rumah terendam. Banjir menyebabkan 32 KK (94 jiwa) mengungsi.

Di samping itu banjir juga terjadi di Desa Tarisi dan Cikaronjo, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah. BPBD setempat telah melakukan upaya darurat, salah satunya bantuan logistik pada 628 KK (1.634 jiwa) yang terdampak banjir. Sekitar 477 rumah terendam di wilayah tersebut. Banjir dipicu oleh intensitas tinggi hingga ketinggian air termonitor pada pukul 14.00 waktu setempat pada Jumat (23/2).

Wilayah lain yang terdampak banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi yaitu Desa Bojong Koneng di Kabupaten Bogor dan Kelurahan Cibadak, Kota Bandung. Wilayah ini terdampak pada Kamis lalu (22/2) dan telah mendapatkan penanganan darurat dari BPBD setempat. Tidak ada korban meninggal akibat insiden ini namun sejumlah rumah terendam.

Sementara itu longsor terjadi di beberapa titik di Jawa Tengah. BNPB mengkategorikan longsor sebagai bencana hidrometeorologi yang paling mematikan. Sejumlah longsor dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi. Longsor terjadi di Kabupaten Purbalingga dan Brebes, dimana terdapat dua titik longsor di Kabupaten Brebes, yaitu Desa Rajawetan dan Desa Pasir Panjang.

Longsor di Purbalingga telah mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 5 luka ringan dan 1 luka berat pada 22/2/2018.

Di sisi lain, longsor di Desa Pasir Panjang, Brebes, mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang lebih besar. Hingga kini (24/2) 9 orang meninggal dunia dimana 2 korban belum berhasil diidentifikasi, dan 13 masih dinyatakan hilang. BPBD Kabupaten Brebes telah mendirikan pos komando (posko) di rumah warga terdekat lokasi bencana.

Merespon bencana longsor Brebes, Kepala BNPB Willem Rampangilei meninjau lokasi bencana dan memberikan arahan penanganan darurat. Saat rapat koordinasi dengan Bupati Brebes, TNI/Polri, serta dinas terkait di posko Desa Pasir Panjang Kab.Brebes, Willem Rampangilei mengatakan, "Sesuai arahan presiden ada dua hal yang harus segera dilakukan, pertama segera lakukan operasi penanganan darurat. Kedua, lakukan proses pemulihan dini secepatnya," jelas Willem di Posko pada Jumat (23/2).

BNPB telah memberikan bantuan dana untuk penanganan darurat. "Kebutuhan selama 7 hari ke depan sudah terpenuhi, kebutuhan memdesak yang belum cukup adalah selimut, dan BNPB akan memberikan bantuan secepatnya dari Jakarta untuk dikirim."

Pada kunjungan kerja ini (24/2) Kepala BNPB berkesempatan meninjau lokasi longsor di Desa Pasir Panjang dan tanggul Sungai Cisanggarung yang jebol akibat banjir serta menyapa para pengungsi korban banjir di Desa Bojongsari, Brebes.

Penanganan darurat longsor di desa ini melibatkan TNI, Polri, sukarelawan, organisasi masyarakat dan aparat desa setempat. Pencarian pada Jumat (23/2) pukul 15.30 WIB sempat dihentikan karena cuaca hujan lebat. BPBD dibantu TNI dan Polri serta SKPD setempat telah memasang rambu peringatan longsor di ruas jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Palem dan Kecamatan Banjarharjo. Bupati Brebes juga telah menetapkan status tanggap darurat longsor, terhitung 22 Februari 2018 – 7 Maret 2018.

Tidak hanya longsor di Kabupaten Brebes, tetapi sejumlah desa di 5 kecamatan terdampak banjir. BPBD Provinsi Jawa Tengah melaporkan banjir terjadi di 27 Desa di 5 Kecamatan. Berikut wilayah teridentifikasi terdampak banjir:

  1. Kecamatan Brebes 8 desa ( Pemaron, Pulosari, Krasak, Terlangu, Wangandalem, Kel. Limbangan Kulon, Kel. Brebes, Kel. Gandasuli)
    2. Kecamatan Wanasari 6 desa (Lengkong, Jagalempeni, Glonggong, Sidamulya, Pebatan, Sisalam)
    3. Kecamatan Losari Ds. Kalibuntu 11 desa (Ds. Karangsembung, bojongsari, Babakan, Kalibuntu, kedungneng, randusari, Pekauman, losari Kidul, Losari lor, Pengabean, Karangdempel). BPBD melaporkan 3 meninggal yaitu di Kecipir 1 orang dan Bojongsari 2 orang. Banjir juga menggenangi jalan pantura dan jalan tol KM 238 di Ds. Bojongsari
    4. Kecamatan Cileduk 1 desa (Cileduk) jalan tol Km 237
    5. Kecamatan Tanjung 1 desa  (Ds. Luwungbat)

Masyarakat dihimbau untuk waspada dan mengenali kondisi lingkungan sekitar. Curah hujan tinggi dan berdurasi lama dapat memicu banjir dan longsor. Apabila masyarakat membutuhkan informasi terkait wilayah yang rawan bencana banjir dan longsor dapat menghubungi BPBD setempat. (Very)

 

Artikel Terkait