Nasional

Tantowi Yahya Jelaskan Toleransi Beragama di Indonesia di Asia Forum

Oleh : very - Senin, 26/02/2018 22:42 WIB

Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya di hadapan 50 anggota Asia Forum di Wellington, Senin (26/2/2018) sore. (Foto: Ist)

Selandia Baru, INDONEWS.ID - Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya memaparkan segala hal terkait hubungan bilateral Indonesia-Selandia Baru yang tahun ini memasuki usia ke-60. Hal itu dilakukan Tantowi di hadapan 50 anggota Asia Forum di Wellington, Senin (26/2/2018) sore.

Dalam paparannya, Dubes Tantowi menghargai hubungan harmonis yang selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu dan berharap 60 tahun berikutnya menjadi tahun-tahun emas hubungan bilateral kedua negara.

Asia Forum adalah lembaga non profit ternama di Selandia Baru yang fokus pada peningkatan pemahaman tentang isu politik di Asia dan dampaknya pada perdagangan dan investasi dan juga untuk mendorong pertukaran pikiran antar anggotanya yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Sejak 1999, Asia Forum telah mengundang kepala perwakilan, pengusaha ternama, akademisi untuk berdiskusi tentang kiprah Selandia Baru di Asia.

Pada kesempatan kali ini, Dubes Tantowi menjadi pembicara tunggal dengan tema “60 tahun hubungan Indonesia dan Selandia Baru: apa yang unik dari hubungan ini dan apa masa depan untuk hubungan kedua negara”. Acara ini dihadiri oleh diplomat, beberapa di antaranya adalah mantan dubes Selandia Baru untuk Indonesia, akademisi, tokoh masyarakat dan media.

Dalam paparan selama 45 menit, Tantowi menjelaskan hubungan kedua negara yang semakin meningkat di hampir semua bidang khususnya di kerjasama pendidikan, perdagangan, pariwisata dan kebudayaan.

Ekspor Indonesia ke Selandia Baru terus meningkat meski tetap defisit dalam neraca. Total nilai perdagangan kedua negara di tahun 2017 mencapai NZ$ 1.622.130 dengan ekspor Indonesia senilai NZ$ 752.696. Jumlah turis Selbar ke Indonesia meningkat tajam dari 75.000 ke 100.000 orang di tahun 2017 lalu.

Sementara turis Indonesia juga mengalami peningkatan dari 23.000 ke 28.000 orang tahun lalu. Terkait masih rendahnya jumlah orang Indonesia yang berpergian ke Selbar, Tantowi menjelaskan penyebabnya adalah minimnya promosi tentang Selbar di Indonesia dan belum adanya konektivitas langsung yang reguler. Dengan adanya penerbangan langsung musiman Auckland-Denpasar olehAir New Zealand yang berlangsung antara Mei-Oktober, serta Emirates  yang akan menerbangi Auckland-Denpasar mulai Juni tahun, jumlah turis dari dan ke kedua negara diyakini Tantowi akan meningkat tajam. "Mudah-mudahan target 200.000 turis dari Selandia Baru akan tercapai sebelum 2020," jelas Tantowi yang juga Dubes RI untuk Samoa dan Kerajaan Tonga.

Setelah paparan, Dubes Tantowi menjawab pertanyaan dari peserta yang menanyakan kebenaran beberapa berita dari media massa Selandia Baru tentang toleransi umat beragama, radikalisme dan isu Papua.

Dubes Tantowi menjelaskan tiga isu sensitif tersebut secara runut, komprehensif dan disertai dengan data dan fakta pendukung yang aktual. Puas dengan penjelasan tentang ketiga hal tersebut, peserta menyarankan agar kegiatan serupa bisa diadakan juga untuk jurnalis Selandia Baru. Mereka menyoroti masih adanya pemberitaan yang kurang akurat tentang Indonesia di beberapa media massa Selandia Baru.

Dubes Tantowi mengapresiasi diskusi seperti yang diadakan Asia Forum ini sebagai medium untuk mengabarkan kemajuan pembangunan di Indonesia di segala bidang. (Very)

Artikel Terkait