Nasional

Kehadiran Kepala BIN Pada Rakernas PDIP Tidak Pengaruhi Demokrasi

Oleh : luska - Senin, 05/03/2018 09:02 WIB

Direktur Komunikasi dan Informasi BIN. Wawan Haripurwanto.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menanggapi terkait pemberitaan mengenai kehadiran Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan pada Rakernas PDIP yang di gelar pada (23/2/2018) lalu, di Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, banyak beberapa pihak yang mengatakan ini akan mengancam demokrasi dalam perhelatan Pemilu mendatang.

Direktur Komunikasi dan Informasi BIN. Wawan Haripurwanto mengungkapkan, terkait hal tersebut tidak perlu dipolitisasi, karena kehadiran Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dalam Rakernas tersebut adalah murni atas undangan resmi, semua demokrasi dipilih oleh suara sehingga apa yang dikawatirkan, kurang pas," ungkapnya dalam jumpa pers di Restoran Sate Pancoran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Minggu (5/3/2018).

Menurut Wawan, hadirnya Kepala BIN di Rakernas PDIP adalah hal biasa terjadi di partai-partai lain, dimana saat ada acara Rakernas partai juga mengundang pejabat public," tuturnya.

Mendatangi undangan lanjut Wawan adalah wajib guna menghargai siapa pengundangnya, kecuali jika berhalangan maka dapat diwakilkan. Kepala BIN hadir dalam Rakernas secara terbuka dan dapat dilihat oleh khalayak umum, termasuk wartawan, sebab Kepala BIN hadir atas undangan resmi, bukan kegiatan tertutup," lanjutnya.

Hal ini tegas Wawan tidak ada kaitan dengan politik. Kehadiran seorang pejabat publik dalam suatu undangan tidak lantas dikaitkan secara tendensius ada keberpihakan pada Partai tertentu. Pejabat public tetap harus professional menempatkan diri. "Ini adalah sebuah penghormatan atas undangan-undangan dari sejumlah pihak, maupun sebuah partai atau ormas.

"Tentu saja kalau ada kontroversi atas hal itu, sebetulnya tidak berpengaruh pada demokrasi. Pemilu tetap demokratis, sudah ada aturan main yang diterapkan oleh KPU dan Bawaslu. "Jadi tidak mempengaruhi karena KPU dan Bawaslu sudah punya aturan," tegasnya.

Sebagai Kepala BIN, Jenderal Pol (Pur) Budi Gunawan harus dekat dengan siapapun, dengan ormas, OKP, Parpol dan masyarakat lapis manapun, guna menjadi pengayom/pelindung dan sekaligus bermitra dengan siapapun guna memperoleh informasi valid dari lini terbawah sehingga mampu mengamankan negara ini dari berbagai ancaman.

Kepala BIN harus turun ke bawah, jemput bola, tidak hanya di belakang meja, tetapi harus berbaur dengan semua lapisan, sehingga ada sinergitas dan kedekatan dengan berbagai elemen termasuk parpol.

Indonesia telah berulang kali menjalani pemilu dan menetapkan pilihannya di bilik suara menurut kehendak masing-masing.

Suara masyarakat tidak lantas berbelok karena kehadiran seseorang ke sebuah acara Rakernas Partai Politik tertentu. Sehingga bahwa kehadiran Kepala BIN dalam menghadiri undangan resmi Rakernas PDIP di Bali tidak mempengaruhi demokrasi di tanah air," pungkasnya.(Lka)

Artikel Terkait