Presiden Joko Widodo menyerahkan 15.000 sertifikat kepada warga di Kabupaten Bogor. Penyerahan dilakukan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3/2018). (Foto: Ist)
Bogor, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menyerahkan 15.000 sertifikat kepada warga di Kabupaten Bogor. Penyerahan dilakukan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3/2018).
Pembagian sertifikat tersebut dilakukan pada pukul 09.00 WIB pagi yang berlokasi di Halaman Parkir Tribun Sirkuit Sentul.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi kembali mengingatkan warga agar tidak salah mempergunakan sertifikat. Presiden berharap sertifikat yang digadaikan tidak digunakan untuk kepentingan konsumtif, tetapi untuk hal produktif.
“Sertifikat jangan digunakan untuk membeli hal konsumtif seperti membeli motof atau beli mobil. Paling enam bulan nggak bisa nyicil, dan motor atau mobilnya ditarik dealer,” kata Presiden mengingatkan.
Presiden menargetkan penyelesaian sertifikat hak milik di daerah Bogor mencapai 80 ribu sertifikat.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo berupaya agar target penyerahan sertifikat tanah di seluruh Indonesia akan rampung 2025 mendatang. Untuk itu Presiden RI memastikan akan mengawasi secara langsung program tersebut.
Dalam rencana program kerjanya tahun 2017, pemerintah menargetkan 5 juta bidang tanah tersertifikasi. Sedangkan untuk tahun 2018 pemerintah menargetkan 7 juta bidang tanah yang tersertifikasi. Sementara pada 2019, pemerintah menargetkan 9 juta bidang tanah yang akan disertifikasi.
Alasan Presiden Joko Widodo gencar membagikan sertifikat tanah ini, lantaran banyak rakyat kecil yang mengalami sengketa lahan. Ada yang sengketa sesama warga dan ada pula sengketa rakyat dengan pengusaha yang berujung kekalahan karena tidak memiliki sertifikat tanah.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi antara lain, Menteri Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (purn.) Moeldoko, Ketua Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Kepala Sekretariat Presiden Heru Dudi Hartono, dan Paspampers. Hadir juga Kapolda Jawa Barat, Pangdam Siliwangi, Direktur Utama PT Sarana Sirkuitindo Utama Tinton Suprapto dan Komisaris Rio Sarwono. (Very)