Bisnis

Gandeng PT KAI, PNM Gelar Pelatihan Klaster Peternak Sapi Potong di Karanganyar

Oleh : very - Senin, 19/03/2018 22:16 WIB

Peserta pelatihan Kelompok Ternak Karanganyar, Selasa (13/3/2018). (Foto: Ist)

 

Karanganyar, INDONEWS.ID - Peternakan sapi merupakan usaha mengembangbiakan dan membudidayakan sapi untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegatan tersebut. Usaha peternakan sapi tidak hanya terfokus di kandang saja, namun juga mencakup usaha dari hulu hingga hilir.

Usaha Peternakan Sapi Potong di Indonesia cukup menjanjikan. Hal tersebut karena masih kurangnya jumlah daging sehingga masih mengimpor dari luar negeri.

Karena itu, dalam rangka optimalisasi pemberdayaan dan peningkatan produksi sapi potong, PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) menggandeng PT. KAI (Persero) melakukan pelatihan klaster peternak sapi potong. Pelatihan dilakukan terhadap usaha Kelompok Ternak Karanganyar, Selasa (13/3/2018) lalu.

PNM melalui siaran pers, Senin (19/3/2018) menginformasikan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk menciptakan kampung ternak modern dengan sistem kandang koloni yang bisa menampung ratusan ekor sapi, memiliki ruang kantor, gudang pakan, mesin pembuat konsentrat, mesin pencacah rumput, sarana pertemuan, sarana fermentasi, serta fasilitas pendukung lainya.

Kelompok Ternak Karanganyar saat ini memiliki anggota ratusan peternak yang terbagi dalam beberapa kelompok. Akan tetapi dalam pengembangan bisnis yang dilakukan secara manajemen terpadu baru bisa terlayani sekitar 30 / 40 anggota. Hal ini baru bisa dikategorikan dalam tahap awal pengembangan bisnis yang dilakukan dan masih membutuhkan waktu panjang untuk bisa memberdayakan semua anggotanya.

(Pelatihan terhadap peternak sapi potong. Foto: Ist)

Bisnis dalam wadah Kelompok Ternak Karanganyar tersebut perlu diakselerasi dalam pengembangan bisnisnya, baik pembelian bibit, pemeliharaan, hingga pemasaran, sehingga apabila ada peningkatan dalam hal pasar dan produksinya, maka kelompok sudah siap secara teknis dan sistem manajemen.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PNM (Persero) yang wajib menyalurkan pembiayaan program kemitraan kepada pengusaha kecil guna meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui Program Sinergi BUMN PT. KAI (Persero) dengan pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN,” demikian siaran pers PNM.

Upaya penguatan usaha mikro kecil tersebut bukan hanya melalui pinjaman lunak untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap, tetapi juga pendampingan usaha (capacity building) melalui pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal-hal lain terkait peningkatan produktivitas mitra binaan. Besaran biayanya dianggarkan sebesar 20% dari total penyaluran program kemitraan pada tahun berjalan.

Pelatihan tersebut bertujuan agar dari setiap pembelian sapi dengan bobot sapi yang tidak normal setelah dilakukan penggemukan oleh kelompok ternak bobotnya dapat bertambah maksimal 1 kg per hari.

Selain itu, mendapatkan manajemen pakan yang baik dengan memperkenalkan pakan fermentasi, pakan hijauan yang baik, dan pakan konsentrat racikan, serta waktu pemberian pakan terhadap sapi.

(Pelatihan peserta peternak sapi ptong. Foto: Ist)

Bagi PNM, pelatihan tersebut dapat meningkatkan hubungan baik dengan klien. Hal tersebut merupakan perwujudan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah kerja PNM Cabang Jember, dan memperbesar proporsi pendapatan bukan pendapatan bunga (fee-based income). Selain itu, hal tersebut merupakan bentuk tolak ukur kesiapan perusahaan mengemban amanah mengelola program kemitraan dari seluruh BUMN diwaktu mendatang.

Sementara itu, pihak yang bekerja sama dalam pelatihan tersebut yaitu praktisi Sapi Kelompok Peternak Mandiri Situbondo. Pelatihan dilakukan terhadap Kelompok Peternak Sapi Mandiri Situbondo Smart, Garden – Situbondo. Pelatihan menghadirkan Ketua Kelompok Peternak Sapi Mandiri Situbondo, H. Suprapto. Peserta yang ikut pelatikan tersebut merupakan Mitra Binaan PT. KAI (Persero). (Very)

 

Artikel Terkait