Nasional

Satgas TMMD 101 Muna Gelar Penyuluhan Buta Aksara

Oleh : luska - Kamis, 19/04/2018 11:10 WIB

TMMD 101 Muna gelar penyuluhan buta aksara.(Ist)

Muna Barat, INDONEWS.ID – Satgas TMMD 101 Kodim 1416/Muna pada hari Rabu (18/4/2018) menggelar Penyuluhan Buta Aksara di Balai Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat.

Kegiatan non fisik TMMD ini di hadiri oleh Kepala Desa Sawerigadi La Ode Faada, Staf diknas Pendidikan La Mpera S. Pd,

Dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga serta terimakasih kepada pemateri dan Kodim 1416/Muna dimana pada hari ini telah memberikan ilmu dan pemahaman kepada masyarakatnya guna megetahui hal hal yang baik dan benar yang perlu di laksanakan.

“Terimakasih kepada Satgas TMMD 101 Kodim 1416 /Muna dan pemateri yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan ilmu berharga kepada masyrakat Sawerigadi, kami merasa terhormat dan bangga atas kehadirannya,” kata La Ode Faada.

Perlu diketahui dalam kegiatan non fisik TMMD ini di juga hadiri oleh Pasiter Kodim 1416/Muna Lettu Inf Hamlin, Drs Ashar Kaendo Kabid Paud Diknas Muna Barat La Mpera S. Pd Staf Diknas dan 59 warga masyarakat desa Sawerigadi.

Sebagai pembicara utama Drs Ashar Kaendo menjelaskan ilmu adalah modal dasar untuk melakukan segala sesuatu dengan demikian belajar menjadi tugas pokok yang harus kita kerjakan sampai kapanpun.

Lebih lanjut menanggapi pertanyaan Kepala Desa Sawerigadi tentang solusi mengatasi tingginya angka anak putus sekolah, Kabid Paud menjelaskan
1. Anak putus sekolah yang di sebabkan oleh lingkungan maka tindakan yang harus kita lakukan adalah kita harus mengingatkan cara memilih teman dan bergaul yang baik, dan jangan mudah terpengaruh.
2. Anak putus sekolah karena biaya itu tidak perlu lagi pikirkan itu karena anak sekolah saat ini telah di anggarkan oleh pemerintah melalui APBD sehingga segala bentuk biaya sudah di tanggung oleh pemerintah.

Sedangkan La Mpera S. Pd Staf diknas sebagai pemateri kedua menjelaskan bahwa buta aksara dapat diartikan tidak dapat melihat sebuah tulisan sehingga tidak dapat di baca. Kegiatan penyuluhan ini merupakan kegiatan yang di laksanakan sejak jaman Belanda namun pada saat itu yang bisa ikut pendidikan hanya kaum laki laki sedangkan perempuan tidak dapat di izinkan.

Tetapi, sambungnya, saat ini kaum laki dan perempuan sudah sama maka seharusnya tidak ada lagi warga negara indonesia yang tergolong buta aksara.

Sebelum menutup materinya La Mpera menyatakan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini,

“Alhamndulilah TNI telah memfasilitasi kegiatan ini dan terimakasih telah mengingatkan kami Pihak Diknas untuk melanjutkan Program Penyuluhan Buta Aksara,” pungkasnya. (Lka)

 

Artikel Terkait