Bisnis

RA Kartini Beri Semangat Perempuan Papua Capai Kesetaraan

Oleh : very - Senin, 23/04/2018 09:01 WIB

Jayapura, INDONEWS.ID - “Habis gelap terbitlah terang.” Mendengar kalimat ini, tentu yang terbersit dalam ingatan kita adalah sosok Kartini. RA Kartini, begitulah namanya. Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai salah satu pejuang perempuan yang telah mengantarkan perempuan Indonesia saat ini dapat berkiprah dalam berbagai bidang pembangunan. Perjuangan RA Kartini melalui pemikirannya yang dituangkan dalam buku berjudul “Habis gelap terbitlah terang” menjadi semangat Kartini di masa kini untuk bisa setara, mendapatkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan.

“Setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Mendengar nama Kartini, tentu identik dengan emansipasi perempuan. Melalui perjuangan panjangnya, Kartini ingin agar seluruh perempuan Indonesia bisa mendapatkan akses yang sama, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun kesempatan berkarya di ranah publik. Khusus di Tanah Papua, saat ini saya melihat sudah banyak Kartini Papua yang memiliki kesempatan berperan dan berkiprah dalam ranah publik, seperti dalam lembaga eksekutif. Salah satunya yaitu Yohana Yembise yang akrab disapa Mama Yo. Mama Yo, perempuan asli Tanah Papua, seorang profesor pertama dari Papua yang dipercaya Presiden Joko Widodo menduduki jabatan strategis dalam pemerintahan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Melalui perjuangannya, ia menghasilkan berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk melindungi perempuan dan anak Indonesia,” tutur Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu dalam Peringatan Hari Kartini bersama mama-mama Papua di Pasar Mama-Mama Papua, Jayapura, Sabtu (21/4).  

Pribudiarta menambahkan selain Menteri Yohana, Kartini Papua lain yang memiliki potensi dan prestasi yakni Carolina Cory Kayame. Carolina dikenal sebagai perempuan asli Tanah Papua yang menjadi pilot perempuan pertama dari Papua. Menjadi pilot tentu tidak mudah, apalagi Carolina seorang perempuan. Selain harus cerdas, ia juga dituntut memiliki kekuatan fisik dan mampu bersaing dengan pilot laki-laki.

“Ini menunjukkan sudah banyak Kartini Papua yang berperan di berbagai bidang pembangunan. Papua memiliki potensi yang sangat besar. Nah, jika seseorang mengalami kegagalan, artinya ia bukan hanya tidak memiliki kemampuan tetapi juga tidak memiliki kemauan. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, baik itu pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat khususnya di Tanah Papua untuk memberikan dorongan dan motivasi agar perempuan mampu berkarya dimulai dari keluarga untuk membentuk keluarga sejahtera. Mari kita jadikan Hari Kartini yang ke-139 tahun ini sebagai momentum untuk perempuan bergerak memperkokoh keluarga menjadi lebih tangguh,” ujar Pribudiarta.

Staf Ahli Gubernur Papua, Ani Rumbiak menyatakan hal senada dengan Sesmen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu. Ani Rumbiak mengatakan perempuan Papua sudah memiliki akses dan kesempatan yang setara dengan laki-laki. “Sudah banyak perempuan yang berkiprah di ranah publik menduduki jabatan di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Bahkan, posisinya lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Semua telah menyadari betapa pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa Indonesia bersama laki-laki. Dengan semangat Kartini, mari kita bangun Indonesia dimulai dari keluarga,” seru Ani Rumbiak di hadapan mama-mama Papua.

Dalam kegiatan tersebut, Sesmen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu secara simbolis menyerahkan 2 unit mesin pengolahan ikan bagi mama-mama para penjual di Pasar Hamadi dan Pasar Mama-Mama Papua, Jayapura.  (Very)  

Artikel Terkait