Bisnis

Menteri Jonan Tinjau Progres Konstruksi RDMP Balikpapan

Oleh : very - Kamis, 26/04/2018 15:40 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOto: Ist)

Balikpapan, INDONEWS.ID - BALIKAPAPAN - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan proyek pembangunan peningkatan kapasitas kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Karena RDMP Balikpapan ini investasinya besar, Pertamina mulai dari sekarang harus mengedukasi masyarakat kalau (proyek) ini memang dibutuhkan. Sehingga ketika selesai, Anda (Pertamina) siap," kata Jonan saat meninjau langsung ke lokasi pembangunan RDMP Balikpapan, Kamis (26/4).

Perhatian utama Jonan adalah pada customer focus. Jonan tidak ingin nantinya proyek dengan nilai sekitar Rp 68 triliun ini justru tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. "Pola pelayanan sekarang mengalami pergeseran. Perusahaan minyak dan gas semestinya tidak lagi memproduksi apa yang mereka bisa, tapi apa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen," ujarnya.

Pembangunan PDMP ini nantinya dapat meningkatkan kapasitas kilang menjadi 360 ribu barrel per stream day (bpsd) dari sebelumnya 260 ribu bpsd, meningkatkan tambahan produksi Gasoline Euro V sebesar 100 ribu barel per hari (bph), solar 30 ribu bph, dan Liquified Petroleum Gas (LPG) sebesar 930 tons per day (tpd).

Proyek ini juga akan meningkatkan konten lokal sebesar 30% atau bila dikonversi bernilai sekitar USD 1,5 miliar. Bila berjalan sesuai rencana dapat menggenjot Gross Domestic Product (GDP) hingga USD 1,6 miliar.

Pada kesempatan ini pihak Pertamina menyampaikan pada Oktober 2018 nanti ditargetkan sudah ada pemenang Engineering Procurement Construction (EPC) yang saat ini diikuti oleh empat konsorsium. "EPC kontraktornya sendiri mulai Oktober akan ditandatangan. Progress akan tetap berjalan untuk main-plant. Oktober akan ada pemenang (award)," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. Dengan durasi proyek 43 bulan, Pertamina yakin RDMP Balikpapan bisa beroperasi penuh pada tahun 2022.

Di sisi lain, SVP Project Excuation Pertamina, Ignatius Tallulembang menjelaskan keberadaan RDMP Balikpapan akan meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi serta mendukung pengembangan industri nasional dengan meningkatkan produksi BBM, non BBM dan petrokimia serta meningkatkan kualitas BBM setara Euro V dan nilai keekonomian kilang Pertamina.

Dampak positif lain dari pembangunan proyek ini adalah mampu menyerap tenaga kerja tambahan sebanyak 20.000 - 25.000 orang saat konstruksi proyek dan 2.500 saat kilang dioperasikan.

Saat ini, Pertamina tengah membidik 5.000 calon pekerja lokal bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. "Saat ini sudah ada satu angkatan untuk kita training," urai Tallulembang.

Untuk memperlancar proyek tersebut, Pertamina menggandeng konsultan internasional atau Project Management Consultancy (PMC). "Kami juga menyiapakan PMC Internasional untuk mengawasi pekerjaan ini," pungkas Tallulembang.

 

Artikel Terkait