Nasional

Bertemu Grand Sheikh Al-Azhar, Menko PMK Bahas Kerja Sama Pengembangan Kurikulum Islam Moderat

Oleh : hendro - Jum'at, 27/04/2018 05:01 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bertemu Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Mohamed Tayeb, di Kairo

Mesir, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bertemu Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Mohamed Tayeb, di Kairo, Kamis (26/4/2018)kemarin.

Pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama riil untuk membangun Islam moderat dan meminimasir Islam radikal melalui pengembangan kurikulum di Al Azhar serta pendidikan bagi calon calon dai. 

"Kita perlu mengembangkan kurikulum Islam yang moderat di Indonesia, yang dimulai sejak SD hingga Perguruan Tinggi. Al Azhar bisa berperan aktif dalam pengembangan kurikulum tersebut," ujar Menko PMK. 

Menko PMK juga menyampaikan terima kasih atas peran Al Azhar dalam menciptakan alumni-alumni yang menjadi tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Serta komitmen Al Azhar yang siap mengirim para guru untuk mengajar para dai serta menyediakan beasiswa untuk para ustadz di Indonesia. Saat ini, ada sekitar 4.600 mahasiswa Indonesia yang belajar di Al Azhar. Dalam kesempatan ini, Grand Sheikh berharap mahasiswa yang tidak mendapat beasiswa dari Al Azhar bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah. 

"Hal ini penting untuk memantau mahasiswa agar tidak terpengaruh kelompok-kelompok yang tidak jelas. Mengingat ada sekitar 607 mahasiswi Al Azhar yang tinggal di asrama luar Al Azhar", ujar Grand Sheikh.

Grand Sheikh juga menyampaikan perhatiannya pada mahasiswa Indonesia agar jangan sampai dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang tidak jelas. Al Azhar juga menyatakan kesiapan menjadi supervisor terhadap sekolah baru di Indonesia. Sebagai tindak lanjut kerjasama, Grand Sheikh akan membahas detailnya dengan Dubes RI untuk Mesir. 

Menko PMK juga mengundang agar Al Azhar dapat berkontribusi terhadap gagasan pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sebagai pengembangan Islam Moderat. Gagasan ini disambut baik oleh Al Azhar yang siap mengirim dosen untuk ikut mengajar di UIII. 

"Insya Allah, Al Azhar siap mengirim dosen ikut mengajar di UIII agar cepat berkembang. Sangat senang bertemu dengan keluarga Bung Karno," ujar Grand Sheikh.

Menko PMK tak lupa menyampaikan salam dari Bapak Presiden RI, Joko Widodo seraya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Grand Sheikh Al-Azhar untuk menghadiri forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyat al-Islam (HLC-WMS) di Bogor tanggal 1-3 Mei 2018 sebagai pembicara utama. Menko PMK juga menyampaikan undangan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Megawati Soekarno Putri. 

"Saya sangat bahagia karena Ibu Menko berkenan hadir. Terima kasih atas undangan Presiden RI untuk hadir dalam pertemuan di Jakarta dan terima kasih juga atas undangan Ibu Megawati," tambah Grand Sheikh.

Dalam kesempatan ini, Grand Syeikh juga menceritakan kebahagiaannya bisa bertemu dengan cucu Soekarno,  yang sudah dikenalnya sejak sekolah di SMA.

"Saya sangat mengenal Bung Karno sejak sekolah di SMA dan saya senang sekali hari ini bisa ketemu dengan cucu Bung Karno. Kita tahu bahwa Sukarno sebagai inisiator KTT Asia Afrika di Bandung," ujar Grand Sheikh.

Sebagai bentuk penghormatan, Al Azhar juga telah memberikan gelar DR HC atas jasa Bung Karno dalam membangun hubungan Indonesia Mesir.(hdr)

Artikel Terkait