Bisnis

Menteri Rini Bersama Delegasi China Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Oleh : very - Kamis, 03/05/2018 12:09 WIB

Menteri Rini bersama delegasi China meninjau proyek kereta api cepat. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bersama  President of China Railway Corporation (CRC) Mr. Lu Dongfu meninjau pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Halim, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter ini merupakan salah satu titik kritis dari total 16.375 m Tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan.

Tujuan dari kunjungan Delegasi China ini adalah meninjau secara langsung proyek KCJB guna mencari langkah-langkah untuk mendukung percepatan proyek KCJB yang menjadi salah satu dari Proyek Strategis Nasional di Indonesia. Tak hanya Halim, para delegasi ini juga berencana mengunjungi sejumlah titik proyek KCJB hingga 4 Mei 2018.

"Baik Pemerintah Indonesia, maupun Pemerintah China senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pekerjaan konstruksi kereta cepat ini," kata Rini di Halim, Jakarta, Rabu (02/05/2018).

Perkembangan pengerjaan Tunnel 1 yang ditinjau ini telah menyelesaikan pemadatan 2.700 m2 konstruksi jalan beton, menyelesaikan pembangunan jalan akses serta telah menyelesaikan pembangunan bengkel rebar. Sehubungan dengan tingginya kompleksitas dalam pengerjaan Tunnel, maka pembangunan Tunnel 1 ini didukung oleh pekerja ahli China untuk memastikan teknis, keselamatan dan keamanan. Sementara pekerja Indonesia akan terus mendampingi sebagai wujud alih tekhnologi, kemampuan dan pengetahuan sebagaimana yang telah disepakati dalam agreement antara Indonesia dengan China mengingat ini kali pertama bagi Indonesia membangun Tunnel untuk Kereta Cepat.

Di samping itu, pembebasan lahan proyek KCJB saat ini telah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan KCJB. Kemudian dari 22 titik kritis yang ada pada pembangunan proyek KCJB, 14 titik diantaranya telah dilakukan Site Handover. Sedangkan sisa 8 titik akan dilakukan handover pada 3 dan 8 Mei 2018 mendatang.

"Perkembangan pembangunan kereta cepat ini semakin menunjukan kemajuan yang baik. Pada saatnya nanti, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujar Rini.

Tunnel yang akan ditinjau selanjutnya pada 3 Mei 2018 adalah Walini tunnel, sekaligus juga mengunjungi beberapa temporary facilities seperti Batching Plant, laboratorium, dan Basecamp. Walini Tunnel akan dibangun sepanjang 608 meter, dengan kapasitas penggalian yang dirancang adalah 510.000 m3. Pengerjaan yang saat ini sedang berlangsung di Walini Tunnel adalah penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 m³. (Very)

 

Artikel Terkait