Nasional

Ini Syaratnya Investasi Asing Masuk Indonesia

Oleh : hendro - Sabtu, 12/05/2018 11:01 WIB

Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan saat memberikan keterangan pers Jumat (11/5/2018)sore

Jakarta, INDONEWS.ID- Tawaran investasi pemerintah Indonesia kepada negara asing saat ini tidak hanya fokus untuk Tiongkok saja. Namun juga dilakukan terhadap negara lain seperti India dan lainnya.

"Dengan Tiongkok belum ada satupun barang yang sudah jadi," kata Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan kepada wartawan saat memberikan keterangan pers mengenai kelanjutan kerjasama Prakarsa Sabuk dan Jalan (One Belt One Road) (OBOR) dengan Tiongkok dikantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (11/5/2018) kemarin sore.

Meskipun bulan lalu pemerintah Tiongkok telah membawa 16 ahli untuk melakukan studi kelayakan ke empat koridor wilayah seperti Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Bali yang ditawarkan oleh RI, namun, menurut Menko Luhut belum ada keputusan yang dibuat oleh kedua negara.

"Dengan siapapun yang mau masuk (investasi) kita terbuka, masih proses negosiasi, tinggal kita lihat deal yang mana yang paling menguntungkan bangsa ini," tegas Menko. 

Kepada media, purnawirawan Jenderal ini menyebutkan bahwa pemerintah RI selalu mengajukan empat syarat bagi investor asing. "Pertama, mereka harus pakai teknologi yang ramah lingkungan tidak boleh second class technology. Untuk ini, kamipun mencontohkan upaya kami dalam mengatasi masalah Citarum, marine debris dan sebagainya, "bebernya. 

Syarat kedua, lanjut Menko Luhut, investor asing harus menggunakan tenaga-tenaga kerja lokal. "Tapi kami sadar bahwa di luar Jawa, saya ulangi di luar Jawa, di daerah-daerah Timur yang masih terpencil  masih ada kekurangan kekurangan kita untuk mendapatkan tenaga tenaga ahli," kata Menko menjelaskan tentang alasan perlunya tenaga ahli didatangkan dari luar. 

Namun demikian, masalah ini kini, secara bertahap sedang diselesaikan oleh Kemenristekdikti melalui pendirian sekolah-sekolah politeknik untuk mengatasi kesenjangan suplai tenaga ahli.

 Lalu, syarat investasi ketiga adalah investor harus bersedia membangun industri dari hulu ke hilir agar ada nilai tambah. "Keempat, saya bilang ke PM Tiongkok, Mendag dan Menlunya, bahwa harus ada transfer teknologi. Mereka setuju sehingga ada capacity building,"jelas Menko

Pemerintah saat ini berupaya keras untuk meningkatkan perekonomian dengan membuka keran investasi. Namun dengan koridor yang selektif. Nilai investasi di Indonesia per hari ini adalah USD 4,9 miliar. Menurut Menko Luhut, angka ini kemungkinan akan terus berkembang.

Tidak hanya dengan Tiongkok, pemerintah RI sudah punya kerjasama yang sudah direalisasikan. Salah satunya adalah kerjasama pembangunan infrastruktur dengan India.

"PM Modi akan datang akhir Mei nanti, beliau malah sudah akan meresmikan ground breaking di Pelabuhan di  Banten, membangun RS di Sabang, membangun pelabuhan di Sabang dan investasi di Kulon Progo," jelas Menko Luhut. (Hdr)

Artikel Terkait