Bisnis

Airlangga: ASN 2018 yang Bawa Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Oleh : very - Selasa, 15/05/2018 13:01 WIB

Airlangga Hartarto, pada acara Inspiring Lecture dengan tema “Birokrasi Berkelas Dunia Menghadapi Tantangan Industri 4.0” di Kemenperin, Jakarta, Senin (14/5).

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pengarahan kepada 280 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Perindustrian yang telah dinyatakan lulus seleksi pada tahun 2017. Para CPNS ini mulai bekerja di Kemenperin pada 1 Januari 2018. Dalam arahannya, Menperin meminta mereka yang mayoritas adalah generasi muda agar mampu menguasai teknologi digital sebaik mungkin dalam menghadapi era revolusi industri generasi keempat.

“Pemerintah tengah melakukan transformasi industri menuju ke arah digital atau yang biasa disebut industri 4.0. Adapun untuk menuju industri 4.0 perlu penguasaan teknologi yang baik,” kata Airlangga pada acara Inspiring Lecture dengan tema “Birokrasi Berkelas Dunia Menghadapi Tantangan Industri 4.0” di Kemenperin, Jakarta, Senin (14/5).

Menurutnya, aparatur sipil negara (ASN) tersebut berperan penting mendorong peningkatan daya saing industri nasional supaya semakin kompetitif di kancah global. “Mereka yang akan membawa kita di periode tahun 2020-2030. Semoga bisa membawa Indonesia keluar dari middle income trap tahun 2030 dan mampu menuju menjadi negara ekonomi terkuat nomor 4 di dunia,” tutur Menperin.

Bahkan, lanjut Airlangga, para CPNS ini juga diharapkan bisa dilibatkan dalam membuat suatu regulasi di bidang digital. “Apalagi, semakin hari, digital terus berkembang pesat, sehingga kita perlu fokus untuk pengembangan industri berbasis teknologi,” ujarnya.

Salah satu contohnya, para ASN bisa menciptakan regulasi yang mengatur tentang teknologi blockchain atau sebuah mekanisme algoritma yang salah satu kegunaannya adalah untuk mekanisme pembayaran atau disebut cryptocurrency. “Karena hal ini penting untuk bisa mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya dana itu terinvestasikan ke cryptocurrency dengan risiko yang tidak baik, seperti ponzy scheme,” ungkap Airlangga.

Dicontohkan pula oleh Menperin mengenai aturan industri e-commerce yang semakin hari juga perkembangannya sangat pesat. Regulasi ini diharapkan dapat memacu pengembangan industri e-commerce di dalam negeri serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dengan adanya aturan tersebut. “Yang perlu difokuskan di antaranya adalah soal pengiriman, karena harus dipastikan sampai dan sesuai,” imbuhnya.

Kemudian, Kemenperin pun tengah mendorong pembangunan infrastruktur digital seperti peningkatan jaringan internet menjadi 5G untuk kawasan industri. “Industri 4.0 membutuhkan kecepatan data hingga 5G. Ini sebagai salah satu upaya mendukung implementasi industri 4.0,” jelas Menperin.

Airlangga juga menyebut, perlu sebuah pelatihan organisasi untuk memperkuat kualitas dan integritas para ASN di lingkungan Kemenperin, sehingga mereka nanti bisa lebih dekat dengan pelaku industri tetapi tetap berada di dalam koridor. “Termasuk memperkuat di bidang vokasi,” tegasnya.

Terlebih lagi, Kemenperin menjadi leading sector dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi. “Kami telah menyelaraskan kurikulum sebanyak 34 kompetensi keahlian, menambah fasilitas, dan membantu peralatan,” ujarnya.

Sekjen Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, terdapat 280 CPNS yang berhasil lulus, di antaranya meliputi 132 orang CPNS laki-laki dan 148 orang CPNS perempuan. Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan fokus pemerintah saat ini berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), termasuk dalam pengembangan kompetensi ASN.

“Untuk itu, CPNS Kemenperin diharapkan menjadi aparatur yang dapat berpikir logis, profesional dan berintegritas, CPNS yang memahami arah kebijakan pengembangan industri nasional, serta CPNS yang siap menjalani tantangan Revolusi Industri 4.0 sesuai dengan konsepsi Road Map Making Indonesia 4.0,” paparnya. (Very)

Artikel Terkait