Nasional

Tidak Ada Skenario dan Rekayasa Dalam Kasus Terorisme

Oleh : very - Rabu, 16/05/2018 11:55 WIB

Ilustrasi teroris (istimewa)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Tidak ada motif politik dalam negeri dan rekayasa dalam kasus terorisme yang  terjadi akhir-akhir ini di Mako Brimob, Surabaya, Sidoarjo bahkan di Riau. Rentetan aksi ini murni dilakukan oleh kelompok radikal militan JAD yang berafiliasi dengan jaringan transnasional ISIS.

Pengamat terorisme, Stanislaus Riyanta di Jakarta, Rabu (16/5/2018) mengatkaan, kelompok pelaku sangak eksklusif terbukti mereka bergerak dalam tingkat keluarga seperti yang di tiga gereja Surabaya dan Mapolrestabes.

“Kelompok eksklusif ini tidak bisa diintervensi oleh pihak lain, apalagi yang tidak dikenal dan beda ideologi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Kelompok ini bergerak hanya secara senyap meninggalkan komunikasi dengan teknologi supaya tidak mudah terpantau. Sangat sulit ada pihak yang memberikan arahan tertentu demi kepentingan politiknya apalagi kepentigan politik dalam negeri.

“Aksi-aksi ini juga terkait dengan arahan ISIS di Timur Tengah kepada jaringannya untuk beraksi,” ujarnya.

Di tahun sebelumnya ISIS juga mengarahkan jaringannya untuk beraksi melakukan amaliyah di bulan suci. Aksi kali ini diduga juga demikian.

Karena itu, diskursus tentang tuduhan bahwa aksi teror ini ada motif politik dalam negeri dan rekayasa harus dihentikan. “Seluruh komponen bangsa harus bersatu pada satu arah untuk memberantas terorisme. Komentar yang tidak perlu justru akan menjadi celah bagi aksi selanjutnya,” ujarnya. (Very)

Artikel Terkait