Nasional

Tiga Pasukan Khusus AD, AL, AU TNI Siap Gempur Teroris

Oleh : luska - Kamis, 17/05/2018 11:11 WIB

Tiga pasukan khusus dari tiga matra TNI siap gempur teroris. (Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia saat ini sedang darurat teroris, sejumlah rentetan aksi teroris beberapa hari ini sempat mengguncang keamanan. Penangkapan dan penyisiran terhadap jaringan terorsi lainnyapun terus di gencarkan oleh aparat keamanan.

Aksi brutalnya para teroris tersebut berawal dari pemberontakan para tahanan napi teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok beberapa waktu lalu yang berujung gugurnya 5 personel Densus 88. Hanya berselan satu hari para teroris lainnyapun mulai menggeliat.

Seperti aksi pertama yaitu pengeboman di tiga Gereja di Surabaya, lalu dalam hari yang sama pada malam harinya bom bunuh diri teroris juga meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, lalu teror bom bunuh diri di Poltabes Surabaya, dan serangan bom bunuh diri di Mapolda Riau.

Rangkaian penangkapan pun dilakukan aparat seiring rentetan teror itu, sebanyak 33 orang terduga teroris ditangkap hingga Rabu (16/5) sore.

"33 jumlahnya sampai hari ini," kata Wakapolri Komjen Syafruddin saat dikonfirmasi.

Guna menanggulangi aksi teror lebih baik lagi, pemerintah kini menduetkan TNI dan Polri guna mengganyang terorisme.

Rencana diperbantukannya prajurit TNI dalam menumpas teroris ini dikatakan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat ditemui di Mabes Polri. Kadiv Humas mengatakan, Kopassus telah membantu Polri dalam operasi penangkapan dan penggerebekan aksi teror akhir-akhir ini. Sedangkan satuan Polri yang bekerja bersama dengan Kopassus adalah Brimob.

Dilokasi terpisah, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo sudah mengizinkan pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) untuk memberantas teroris.

Koopssusgab merupakan tim antiteror gabungan tiga matra TNI. Pasukan ini berasal dari Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI Angkatan Darat, Detasemen Jalamangkara TNI Angkatan Laut dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI Angkatan Udara.

Komando operasi ini sudah direstui oleh Prisiden Joko Widodo. Menurut Moeldoko, Koopssusgab berada di bawah komando Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Untuk komando operasi khusus gabungan TNI, sudah direstui oleh presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI," Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).

Dikatakan Moeldoko, pasukan ini memiliki kelebihan di mana pasukan ini nantinya bisa beroperasi perang dan selain perang, baik di darat, laut, maupun udara.

" Intinya siap serahkan pada aparat keamanan, kita siap mengahadapi situasi apapun. Masyarakat nggak perlu resah. Sekali lagi percayakan pada kami," tegas Moeldoko.

"Ini operasi harus dijalankan untuk preventif agar masyarakat merasa tenang. Saat ini terjadi hukum alam, hukum aksi dan reaksi. Begitu teroris melakukan aksi, kita beraksi, kita melakukan aksi, mereka bereaksi," tambah Moeldoko.

Moeldoko menjelaskan, pembentukan Koopssusgab tidak perlu menunggu RUU Terorisme disahkan. (Lka)

Artikel Terkait