Nasional

PKB Butuh Jokowi dan Jokowi Butuh PKB Demi NKRI

Oleh : very - Kamis, 24/05/2018 14:22 WIB

Ir. Laksamana Sukardi, Litbang PKB. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Aktivitas Ir. Laksamana Sukardi selama ini tak banyak diketahui orang. Namanya seolah tenggelam bersama hiruk pikuknya panggung politik.

Ditemui disela-sela acara ulang tahun pebalap nasional, Tinton Soeprapto beberapa waktu lalu, pria kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1956 ini mengaku kalau saat ini sedang menggeluti bisnis di bidang infrastruktur. Selain itu, mantan politisi PDI Perjuangan ini mengaku jika saat ini fokus membantu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

“Belum setahun. Untuk pemilu kali ini PKB harus menang. Karena PKB adalah partai islam yang moderat, yang berazaskan Pancasila, yang secara kultural juga sangat toleran,” ujarnya terkait pilihan politik barunya itu.

Lantas, apa pandangan Mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada Kabinet Gotong Royong ini terhadap kampanye Pencapresan Muhaimin Iskandar, dan kans Cak Imin untuk mendampingi Capres Jokowi? Berikut wawacaranya:

Apa kesibukan Bapak hari-hari ini?

Kesibukan saya berbisnis.

Bergerak di bidang apa?

Bergerak di bidang infrastruktur, keuangan.

Apa terkait dengan pemerintah?

Tidak ada.

Saya dengar Bapak mau mendirikan sebuah ormas yang ada kaitannya dengan PKB?

Tidak. Saya dukung PKB saja, bantu di Litbang.

Sejak kapan di PKB sebagai Litbang?

Baru ya.

Satu tahun?

Belum setahun. Untuk pemilu kali ini PKB harus menang. Karena PKB adalah partai islam yang moderat, yang berazaskan Pancasila, yang secara kultural juga sangat toleran. Mudah-mudahan saja menang. Tapi saya lebih banyak mengumpulkan kalangan profesinoal saja. Saya banyak kumpulin mereka untuk bergabung dengan PKB.

Dari kelompok mana saja?

Dari Keuangan, Bankir, Pengusaha. Tugas saya adalah mengajak mereka memperkuat Litbang agar mereka bisa bantu. Kalau PKB menang, PKB sudah punya kebijakan ekonomi yang siap. Karena memang selama ini PKB sudah punya portofolio yang diasosiasikan sebagai Menteri Agama. Tetapi sekarang saya kira sudah bagus karena sudah ada Menteri Desa (Menteri Desa dan Daerah Tertinggal). Ini bagus supaya PKB itu berada di garda terdepan dalam menghadang radikalisme.

Apa dilakukan PKB dalam rangka membantu meredam terorisme?

PKB harus mengusai DPR, tapi harus mayoritas. Misalnya membuat UU Politik dimana rumah ibadat tidak boleh dijadikan sarana politik. Saya kira PKB yang bikin ini dan harus didukung teman-teman kristiani dan agama lain karena memiliki legitimasi berbicara tentang islam. PKB juga mampu menjaga NKRI secara demokratis dan tidak memaksakan kehendaknya. Nah itu perlu dikasi tahu. Karena kita tidak bisa menafikkan fakta bahwa mayoritas penduduk Indonesia beragama islam. Kalau voting maka mayoritas akan menang. Namun, mayoritas yang ditawarkan PKB adalah mayoritas yang moderat, toleran, dan sesuai dengan kultur Indonesia dan memberi pendidikan dan contoh ke dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara yang patut dicontoh dari sisi Bhinneka Tunggal Ika.

Bagaimana dengan pendapat Bapak tentang pencapresan Muhaimin Iskandar?

Pak Muhaimin seorang politisi yang sudah mature, sudah lebih dari 20 tahun. Jadi, dia sudah matang. Jokowi perlu pendukung yang berbasiskan islam. Tapi bukan islam yang eksklusif melainkan islam yang moderat. Kenapa? Demokasi kan mayoritas. Kita tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa mayoritas kita beragama islam. Tapi islam yang kita semua inginkan adalah islam yang menghargai minoritas, islam yang tidak mengkafir-kafirkan orang. Disinilah momentum PKB untuk berbicara, tidak hanya sebagai partai tradisional yang berbasis di Jawa Timur. Ini yang saya bantu supaya PKB lebih menjangkau ke seluruh nusantara dan seluruh golongan. Bila perlu diasosiasikan bahwa PKB ini berbasis Pancasila. Ini yang banyak tidak sadar. Terus terang selama ini PKB adalah garda terdepan di parlemen. Banyak membuat UU yang menjaga keutuhan NKRI. Memang PKB berkompetensi di bidang keislaman, tapi bukan islam yang eksklusif. Saya pikir, saya dan teman-teman profesinoal kali ini bantu PKB.

Bapak akan menjadi Caleg dari PKB?

Saya belum berpikir ke arah sana. Tapi saya membawa teman-teman saya yang profesional masuk Caleg PKB. Ada yang dari keturunan, dan banyak yang tertarik dari kalangan profesional. Kerena saya menjelaskan, mereka barus sadar bahwa kita perlu mayoritas yang ketika saya menejelaskan merek baru sadar bahwa kita membutuhkan mayoritas yang memiliki legitimasi dan kepentingan bicara agama. Tapi pada saat yang sama, memiliki toleransi dan melindungi kelompok minoritas.

Itulah yang dilakukan PKB selama ini?

Saya kira memang seperti itulah yang dilakukan PKB, tapi hanya di Jawa Timur. Itulah yang ingin saya bantu.

Apakah PKB akan berkoalisi mendukung Capres Jokowi?

Kalau saya lihat, PKB dan Jokowi itu sampai sekarang tidak bisa dipisahkan. PKB membutuhkan Jokowi dan Jokowi membutuhkan PKB demi NKRI. Tapi di politik kita tidak tahu apa yang terjadi.

Kalau Jokowi tidak meminang Cak Imin jadi Cawapres?

Kalau tidak meminang Cak Imin saya kira pasti ada orang yang lebih baik dari Cak Imin. Kalau menurut saya, kriteria Cawapres saat ini ya Cak Imin, demi NKRI, demi menangkal radikalisme. Cak Imin juga didukung para ulama NU. Saya harap NU akan bersatu karena dari dulu NU itu ada di mana-mana. Sekarang ini NU harus bersatu, harus di PKB, demi menjaga bangsa dan negara ini. Karena itu, NU harus ada di PKB. Karena kalau PKB nomor satu, maka kita akan aman, karena mayoritas itu toleran.

Kan masih ada PPP?

PPP saya kira juga bagus. Tapi belangan ini pecah terus, nanti orang bingung. Pada saat ini momentumnya PKB – itu menurut saya. PPP banyak orang NU, sama juga dengan PKB. Cuma, belakangan pengikut PPP pada bingung. (Very Herdiman)

 

 

Artikel Terkait