Bisnis

Mudik Lebaran, Uang dari Jakarta yang Mengalir ke Daerah Naik 10-13 Persen

Oleh : very - Kamis, 14/06/2018 10:30 WIB

Peredaran uang dari Jakarta ke daerah diperkirakana naik sebesar 10-13 persen. (Foto: Ilustrasi)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Dari total jumlah pemudik tahun ini sekitar 19 juta orang, sekitar 7 juta orang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Data dari Bank Indonesia menyebutkan perputaran uang selama musim liburan lebaran tahun ini mencapai 188 triliun dimana sekitar 41 triliun (22%)  berasal dari Jabodetabek.

“Tahun ini jumlah pemudik dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan naik sekitar 4% dari tahun lalu dari 6.825.000 orang, tahun ini diperkirakan sekitar 7 juta pemudik dengan tujuan mayoritas ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogyakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera, Kalimantan sampaik ke Sulawesi. Khusus yang mudik di Pulau Jawa angkutan mudik lebih banyak memakai kendaraan pribadi baik roda 4 maupun roda dua selebihnya memakai transportasi umum seperti kreta api, bus antar kota dan travel,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, melalui siaran pers, Kamis (14/6/2018).

Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta ini mengatakan, musim libur lebaran tahun ini sangat berdampak signifikan terhadap perputaran dan aktivitas ekonomi di daerah tujuan mudik, khususnya di pulau Jawa. Kebijakan pemerintah yang menambah libur bersama 2 hari, sehingga libur lebaran tahun ini mencapai 10 hari secara otomatis akan menambah lama tinggal para pemudik di daerahnya dan berkesempatan untuk kuliner dan berwisata.

“Dengan demikian geliat ekonomi di daerah semakin bergairah dan ini menjadi kesempatan bagi UKM yang berdagang di sekitar kawasan wisata,” ujarnya.

Untuk tahun ini uang dari Jakarta yang mengalir ke daerah tujuan mudik diperkirakan naik sekitar 10%-13%. Jika tahun lalu diperkirakan sekitar 7 triliun maka tahun ini diprediksi sekitar 8 triliun.

Kenaikan jumlah pemudik yang bertambah dan lama tinggal di daerah, katanya, akan menambah perputaran uang. Dengan jumlah pemudik sekitar 7 Juta atau setara dengan 2,3 juta kepala keluarga, jika membawa uang rata rata Rp. 3.500.000 maka perpindahan uang diperkirakan mencapai 8 triliun.

“Ini asumsi paling rendah, namun berpotensi diatas itu karena dengan THR dan bonus yang diterima pekerja swasta maupun PNS dan lama tinggal didaerah diperkirakan uang yang dibawa per keluarga bias diatas itu,” ujarnya.

Selama didaerah pengeluaran yang paling dominan disamping biaya transportasi/perjalanan adalah belanja kuliner di tempat wisata, pernak pernik lebaran, konsumsi rumah tangga serta uang tips kepada keluarga di kampung. Moment lebaran memang sangat ditunggu tunggu oleh pelaku UKM di daerah tujuan mudik karena akan mampu mendongkrak omzet mereka terlebih dengan libur lebaran tahun ini yang lumayan panjang.

Dia mengharapkan para pemudik agar tidak membawa sanak saudara atau family ke Jakarta apabila belum memiliki kerja yang pasti atau keahlian. Di Jakarta menurut data BPS jumlah pengangguran terbuka masih mencapai 7%, artinya tingkat persaingan dan kompetisi sangat tinggi. Kemudian angka kemiskinan masih ada sekitar 3,5%.

"Karena itu jika dipaksakan datang ke Jakarta maka akan menjadi beban sosial, dalam hal ini kesadaran para pemudik sangat diharapkan untuk membantu pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi angka pengangguran maupun kemiskinan,” pungkanya. (Very)

 

 

Artikel Terkait