Nasional

ANATOMI PRESIDEN KE-8 RI

Oleh : indonews - Kamis, 21/06/2018 07:17 WIB

Christianto Wibisono

Jakarta, INDONEWS.ID - Kamis 21 Juni 2018 saya diterima Bung Karno di beranda Wisma Yaso yang sekarang menjadi Museum TNI Angkatan Darat  untuk Wawancara Imajiner Khusus hari wafatnya beliau dalam konteks situasi politik menjelang pilpres 2019.

CW: Selamat pagi pak, situasi politik RI semakin membingungkan karena Nasdem bergabung dengan PD, Gerindra dan PKS menggulirkan hak angket terbatas tentang pengangkatan PLT Gubernur Jabar Irjenpol Iriawan mantan Sestama Lemhanas. Apa assesment bapak terhadap situasi politik mutakhir itu?

BK: Tidak perlu groggy atau panik,  ini bagian dari politicking untuk memojokkan lawan politik oleh oposisi terhadap petahana presiden ke-7. Hampir 90% sudah pasti Jokowi akan tetap jadi presiden RI ke-7 untuk periode 2019-2024. Pertarungan sekarang adalah merebut posisi wapres ke-13. Ini no urut (sial) tapi semua berebut dengan harapan bisa memakai posisi wapres ke-13 itu untuk menjadi presiden ke 8 pada 2024-2029.  Apakah wapres ke-13 ini bisa mulus jadi presiden ke-8? Coba kita periksa daftar yang disusun PSI ada selusin tokoh menurut abjad:
1.Airlangga Hartarto (Ketum Golkar, Menperin)
2. Chairul Tanjung (Konglomerat, mantan Menko)
3. Din Syamsuddin (Muhamadyah Utusan Khusus Presiden
4. Luhut B. Panjaitan (Letjen purnawirawan Golkar, Menko)
5. Moeldoko (jendral pur, mantan Panglima TNI/KSP)
6. Mahfud Md. (politisi NU, Dewan Penasihat BPIP)
7. Nadiem Makarim (pengusaha)
8. Rusdi Kirana (politisi PKB, pengusaha, Dubes)
9. Said Aqil Siroj (Ketum PBNU, Dewan Penasihat BPIP
10. Sri Mulyani Indarwati (tehnokrat, Menkeu ke-26&30)
11. Susi Pudjiastut (pengusaha, Menter)i
12. Yaqut Cholil Qoumas (PKB anggota DPR)

CW: Siapa yang bapak endorse untuk cawapres ke-13?

BK: Tergantung apakah wapres ke-13 itu otomatis jadi presiden ke-8 atau tidak, jadi harus free fight lagi tahun 2024?

CW: Seandainya cuma ban serep saja dengan harapan nanti 2024 netral akan menjadi wasit yang adil untuk Konvensi pemilihan Presiden ke-8.

BK: Kalau cuma untuk  ban serep ya semua boleh saja dan kemudian harus rela hanya jadi kingmaker atau EO saja

CW: Seandainya untuk pembangunan berkelanjutan maka wapres ke-13 diproyeksikan jadi presiden ke-8 siapa yang bapak endorse?

BK: Saya belum mau sebut nama. saya hanya mau sebut kriteria saja dengan tantangan einmalig yang harus dipenuhi oleh cawapres 13 yang berpotensi jadi capres ke-8 RI harus punya wawasan geopolitik kepentingan Nasional RI yang tidak terbajak oleh solidaritas membuta fanatisme rezim religi kalifah.  Jangan sampai Indonesia” lebih Arab dari Arab” karena kita pernah dikecewakan ketika kita menolak Israel ikut Asian Games IV berbuntut RI diskors tidak ikut Olimpiade Tokyo 1964. Tapi negara negara Arab tetap bertanding di Tokyo bersama Israel. Air susu solidaritas saya dibalas air tuba. Hanya Korea Utara solider tidak ikut beranting di Tokyo. Jadi dalam kritik membuta oposisi terhadap Jokowi tentang Poros Mekkah dan Poros Beijing saya ingin mengingatkan belajar dari sejarah dan bandingan empiris kontemporer, Kita kalah dari Singapore dalam memposisikan diri menjadi tuanrumah KTT Trump Kim. Saya ingin Indonesia yang menjadi jurudamai Israel Palestine, mengorbitkan Islam Nusantra sebagai model Islam pluralis, demokratis, meritokratis. Paralel dengan itu capres ke-8 juga siap mengamankan kenaikan porsi quota pemegang saham dan voting power Indonesia di Bank Dunia dan IMF yang menurut Review XV yang baru saja diluncurkan di Spring Meeting April 2018  di Washi8ngton DC dan akan disahkan di Bali Oktober 2018 Indonesia akan naik peringkat dari posisi no 22 ke 10 besar. Kalau kita bisa mendamaikan Israel dan Palestina dengan Konferensi Damai di Bandung atau Borobudur atau Bali  maka itu sudah melebih KTT Trump Kim dan dampaknya kita menjadi nation state panutan dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai amanat UUD leluhur kita. Saya tidak akan menyebut nama sebagai favorit, silakan PSI dan PDBI bikin Konvensi untuk memilih cawapres ke-13 merangkap presiden ke-8. Kalau memang harus diputuskan sebelum deadline penetapan nama paslon capres cawapres oleh KPU 10 Agustus 2018. Berarti harus ada semacam Konvensi atau Kajian komprehensive tentang Capres ke-8 itu  sebelum 10 Agustus 2018. Nah kamu siapkan saja Institute Kepresidenan Indonesia yang pernah membuat studi Anatomi Presiden ke 7 yang mengendorse Jokowi sebagai capres waktu anda bertemu 4 mata di Taman Suropati ketika baru saja menjabat Gubernur DKI 2012. Sudah jelas presiden ke-7 akan tetap bertahan sampai 2024. Tapi sudah  akan punya putra mahkota meski tidak ada yang menjamin kecuali predestinasi Tuhan Yang Maha Kuasa.

CW: Siap pak, Cawapres ke-13 merangkap capres ke-8 merupakan salah satu pilihan. Namun bisa juga kubu ban serep masih tetap dominan,  sehingga cawapres ke-13 belum tentu bisa jadi capres ke-8 tergantung kinerja cawapres itu sesuai ekspektasi masyarakat atau tidak.

BK: Ya saya di alam baqa sini juga tidak punya privilege untuk membuka rahasia langit. Tapi bahwa predestinasi Indonesia ditangan Tuhan dan saya beriman bahwa Indonesia tidak akandibiarkan bubar i Yugoslavia atau Uni Soviet. Karena saya percaya yang cinta damai, cinta persatuankesatuan dan kebangkitan Indonesia jauh lebih banyak dari yang tercemar virus “negara bubar” . Kepada Presiden Petahana yang lahir 9 tahun sebelum saya wafat, belajarlah dari sejarah secara cermat dan cerdas dan jangan terpancing solidaritas membuta yang pernah saya alami dalam blunder Ganefo, suatu Olimpiade tandingan sekali terjadi (1963) langsung mati tidak ada lagi Atau blunder Conefo (PBB tandingan )yang juga konyol dan tidak boleh terulang dengan versi ISIS rezim kalifah global yang  di impor kesini oleh kekuatan anti petahana presiden ke-7.

CW: Terima kasih atas wejangan bermakna bagi elite generasi milenial yang akan menentukan survivalnya RI lintas abad. (Penulis Christianto Wibisono)

Artikel Terkait