Jakarta, INDONEWS.ID - Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ulama paling buruk adalah yang mengunjungi penguasa dan penguasa paling baik adalah yang mengunjungi ulama.
Tentang hal ini Jalaluddin Rumi berpendapat, bukan berarti ulama (ilmuwan) tidak boleh memasuki istana (kekuasaan), melainkan tak sepatutnya memperhambakan ilmu pada kekuasaan; sehingga daulat kebenaran ilmu diperbudak ambisi materi dan jabatan.
"Jika seorang ulama menghias dirinya dengan ilmu bukan untuk menarik perhatian para penguasa, melainkan semata demi Kebenaran (Al-Haq); jika perilakunya sesuai dengan jalan yang benar dan itu jadi karakter dirinya, maka ia tidak akan melakukan sesuatu selain demi Kebenaran. Seperti ikan yang tak akan mampu hidup dan tumbuh selain di air. Orang alim seperti itu benar-benar memiliki akal yang dapat mengontrol dirinya...Dengan itu para penguasa akan mendapat manfaat dari kemilau cahaya ilmunya."
(Penulis Yudi Latif, Belajar Merunduk)