Bisnis

Pemenang Pilkada Serentak 2018 Diminta Tidak Lupakan UMKM

Oleh : very - Kamis, 28/06/2018 13:30 WIB

Diskusi UMKM. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Siapapun yang menang dalam Pilkada serentak 2018 harus memperhatikan UMKM di Indonesia. Keberpihakan terhadap UMKM harus nyata, serta tidak menggunakan isu UMKM hanya pada saat kampanye. 

"Siapapun yang menang dalam Pilkada serentak ini keberpihakannya terhadap UMKM harus nyata dan jangan hanya dijual pada saat kampanye, setelah menang UMKM harus dijadikan tolak ukur keberhasilan memimpin daerahnya masing-masing," kata Sekretaris Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring dalam acara peringatan Hari UMKM internasional di Kolega M Markplus Coworking Space, Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Sebanyak 62 juta pelaku UMKM tersebar di berbagai daerah di Indonesia, sehingga imbuhnya, para kepala daerah harus memperhatikan nasib mereka. Meliadi yakin, jika kepala daerah perhatian terhadap UMKM maka program-programnya akan dapat terealisir dengan mudah. 

"Dengan perkembangan UMKM yang baik, maka gab pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan dapat dikurangi, jangan sampai pertumbuhan ekonomi makin besar tapi jurang pemisahnya juga makin jauh," harap Meliadi Sembiring.

UMKM, pintanya, harus menjadi alat pelaksana program di masing-masing daerah. Nantinya akan kelihatan mana kepala daerah yang pro terhadap UMKM maupun yang tidak. Jika pro UMKM maka, alokasi anggaran harus ditingkatkan dan regulasinya harus berpihak pada UMKM. 

Peringatan hari UMKM internasional di Indonesia dengan tema "Humane Entrepreneyrship for better Indonesia" yang diinisiasi ICSB Indonesia ini juga dihadiri oleh President of ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya, para praktisi pegiat UMKM: Syamsul Hadi, Dewi Motik, Ecky Anugerah, komunitas pengusaha muda dan lain-lain. 

Seperti diketahui, dua tahun lalu, tepatnya 16 Juni 2016, bertempat di markas PBB di New York, menjadi tonggak sejarah di mana Indonesia menjadi salah satu inisiator hari UMKM internasional. Indonesia pada waktu itu diwakili oleh Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga bersama Menteri-menteri dari negara lain. 

Setahun kemudian, sidang umum PBB menetapkan 27 juni sebagai United Nations Micro and Small Medium Enterprise (UN-MSME) day. Perayaan pertana hari UMKM Internasional digelar pada 27 juni - 1 Juli 2017 di international council for small business (ICSB) world conference ke-62 di Buenoss Aires, Argentina. 

ICSB adalah organisasi yang memperjuangkan UMKM di PBB sejak beberapa tahun lalu. Berdiri sejak 1955 di George Washington University, ICSB sudah hadir di 85 negara, termasuk Indonesia dan keberadaannya ditopang oleh empat pilar, yaitu akademisi, penelitj, praktisi bisnis dan pembuat kebijakan yang visinya mengembangkan UMKM dan mengembangjan semangat kewirausahaan ke seluruh dunia. 

"Konsep kewirausahaan yang dipegang saat ini oleh ICSB terutama ACSB yaitu humane entrepreneurship yang diinisiasi oleh penggiat dan pakar UMKM Korea Selatan Profesor Ki Chan Kim, Presiden ICSB 2015-2016. Konsep tersebut sangat relevan dengan situasi dunia yang makin padat teknologi khususnya media sosial," ujar President of ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya.

Humane entrepreneurship, imbuhnya, tidak hanya mendorong para wirausahawan untuk mengutamakan profit semata, namun yang paling penting memiliki impact positif kepada lingkungan sekitar agar bisnis tetap mampu berjalan berkelanjutan di masa depan.

Acara ini juga dihadiri personel Slank yang memiliki bisnis kopi. "Mereka memberdayakan komunitas penggemar mereka untuk menjadi pengusaha kopi kemasan dengan label Slank. Sesuai dengan konsepnya Gerakan Kewirausahaan Slankers untuk Indonesia," jelas Hermawan. (Very)

Artikel Terkait