Nasional

Basarnas Temukan Keberadaan Korban dan KM Sinar Bangun di Kedalaman 450 Meter

Oleh : luska - Jum'at, 29/06/2018 09:48 WIB

Keberadaan Korban dan KM Sinar Bangun di Kedalaman 450 Meter.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pencarian Kapal Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin 18 Juni 2018 pada pukul 17.15 Wib dapat di foto menggunakan alat ROV ECA H1000 menemukan lokasi kapal tenggelam dan korban di dasar Danau, Kamis (28/6/2018).

" Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT tadi siang kita dapat menemukan korban dan kapal dalam kedalaman 490 meter, kita akan terus berupaya dengan metode-metode sehingga bisa mengangkat korban dan barang seperti motor juga kapal Sinar Bangun tersebut,"kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI M. Syaugi dalam jumpa pers di Loby Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta. Kamis sore (28/6).

Dalam keterangan pers tersebut Kabasarnas didampingi Dirjen Perhubungan Darat, Ketua KNKT dan Pihak Jasaraharja.

Kementerian Perhubungan langsung membentuk tim adhok yang akan bekerja selama sebulan.

"Bapak Menteri langsung membentuk tim adhok dalam pekan keselamatan pelayaran di danau Toba, semua kapal akan di cek kelayakan untuk keselamatan" kata Budi Styadi Dirjen perhubungan darat dari Kementerian Perhubungan.

Tenggelamnya jasad penumpang yang kedalamannya mencapai 490 meter membuat tidak mengambang ke dasar air.

"Jadi menurut konsultasi dengan dokter forensik dari Universitas Indonesia, Kenapa jasad-jasad tersebut tidak mengapung karena suhu didasar air teraebut sangat dingin,"ungkap Soerjanto Tjahjono Ketua KNKT.

Sedangkan dari pihak Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada korban. "Pada tanggal 22 Juni kepada masing-masing ahli waris yang ada 3 korban meninggal sudah memberikan santunan, kemudian Jasa Raharja sesuai dengan data laporan yang ada di posko tentang keluarga yang hilang, kami bekerjasama dengan Kepolisian,TNI dan para stakeholder yang lain termasuk masyarakat melakukan identifikasi terhadap ahli warisan dan korban. Ini adalah penting untuk dilakukan memastikan bahwa para korban ini mempunyai ahli warisan dan pada saatnya kami akan segera bayarkan santunan kepada para korban,"kata Budi Rahardjo Slamet selaku Direktur Utama Jasa Raharja.

Kabasarnas juga menekankan selama 10 hari pencarian menerapkan 3 pendekatan; Pertama membuktikan pemerintah ada, kedua bekerja allout dengan mengerahkan semua alat dan yang ketiga yaitu menggunakan hati, kami soan kepada tokoh masyarakat dan alim ulama agar dapat mendoakan pencarian agar cepat berhasil. (Lka)

Artikel Terkait