Bisnis

45 Tahun PT JIEP, Kolaborasi dan Bersinergi

Oleh : very - Rabu, 04/07/2018 15:42 WIB

Landi R Mangaweang, Direktur Utama PT JIEP. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - PT JIEP saat ini telah memasuki era Transformasi. Era tersebut dimulai pada tahun 2010-an, yang merupakan tantangan baru bagi JIEP dalam mengelola Kawasan industri yang berlokasi di Tengah Ibukota negara yaitu DKI Jakarta.

Manajemen PT JIEP tengah fokus mempersiapkan remasterplan kawasan sebagai bentuk transformasi JIEP yang diharapkan dapat membawa JIEP menuju JIEP baru, sesuai dengan tuntutan kebutuhan kota Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT JIEP, Landi R Mangaweang dalam acara memperingati HUT JIEP ke-45 pada 26 Juni 2018, di halaman gedung utama PT JIEP.

HUT JIEP tahun ini mengambil tema “Kolaborasi dan Sinergi”. Sebagai langkah strategis kedepan, JIEP segera akan melakukan beberapa proyek pembangunan di bidang properti dan infrastruktur sebagai realisasi rencana optimalisasi aset di dalam kawasan JIEP, guna mendukung program pemerintah provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Republik Indonesia.

“Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal transformasi kawasan industri Pulogadung menjadi kawasan industri terpadu yang modern dan berwawasan lingkungan, sesuai dengan amanat pemegang saham dan tuntutan kemajuan zaman di era milenium ini,” ujar Landi.

Landi mengatakan, PT JIEP telah melakukan sejumlah rangakaian kegiatan yang melibatkan beberapa stakeholders, antara lain, kegiatan pelatihan merajut bagi ibu-ibu sekitar kawasan dalam komunitas kreatif kawasan JIEP yang merupakan program pemberdayaan masyarakat untuk mandiri. 

Selain itu, kegiatan mudik gratis bersama BUMN, yang mengantarkan para pemudik kembali ke kampung halamannya pada tgl 7 dan 9 Juni yang lalu, santunan anak yatim dan buka bersama Ibu Shinta Nuriyah Wahid, yang melibatkan anak yatim dan penduduk sekitar kawasan industri pulogadung pada 10 Juni 2018.

Selanjutnya, pengelolaan dan pelatihan tanaman hidrophonik di agro learning center kawasan, dan pembagian sembako bagi anak-anak yatim dari para pekerja di kawasan industri pulogadung kolaborasi dengan Serikat Buruh Kawasan.

“Dan beberapa kegiatan lainnya yang bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh stake holders kawasan industri pulogadung. Ini semua merupakan ungkapan rasa syukur atas kiprah JIEP dalam mengelola kawasan industri pulogadung,” ujarnya.

 

JIEP dari Masa ke Masa

Tanggal 26 Juni, atau 45 tahun silam, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) sebagai korporasi yang bertugas mengelola Kawasan Industri pertama di Indonesia yaitu Kawasan Industri Pulogadung, didirikan dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu yaitu Bapak Ali Sadikin. 

Pendirian Kawasan Industri Pulogadung pada saat itu tidak terlepas dari ide cemerlang Ali Sadikin yang menyatukan konsep penataan kota dengan sektor industri pada suatu tempat di Ibu kota yang memiliki akses yang strategis. 

Sebagai Kawasan Industri pertama di Indonesia tentu sudah banyak sekali kiprah PT JIEP dalam memajukan sektor perindustrian tanah air. “Salah satu langkah JIEP dalam memperkuat soliditas Kawasan Industri tanah air ialah ikut terlibat dalam pendirian organisasi Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKII). Dan bersama-sama dengan dengan Kawasan Industri BUMN melakukan beberapa inisiasi sinergi untuk pengembangan Kawasan Industri antar BUMN dalam Forum Komunikasi Kawasan Industri BUMN,” ujar Landi.

Landi mengatakan, dalam 45 tahun perjalanannya, era demi era, telah dilalui PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung. “Dan saya yakin itu semua berkat peran bapak-bapak dan ibu-ibu Direksi dan Komisaris pendahulu kami yang saat ini juga telah berkenan hadir dalam perayaan 45 tahun kiprah JIEP. Keberhasilan JIEP juga tercapai berkat peran para pemegang saham baik dari Kementerian BUMN maupun Pemprov DKI Jakarta, yang memicu management untuk dapat memberikan nilai bagi bangsa dan negara,” ujar Landi.

Apabila kita melihat perkembangan dan pertumbuhannya, PT JIEP berawal pada era tahun 70-an yang merupakan era pembentukan dan lahirnya JIEP sebagai perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dengan kepemilikan saham 50% Pemerintah Pusat dan 50 % Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Memasuki era 80-an, merupakan era pembebasan lahan dan pembangunan di Kawasan Industri Pulogadung sesuai dengan amanat yang diberikan oleh pemegang saham melalui SK Gubernur no. 1b/2/35/tahun 1969, yang pada intinya adalah membangun sebuah kawasan industri modern di daerah Pulogadung ini dengan total luasan sebesar 500 ha.

Selanjutnya padal era 90-an, merupakan era yang harus dihadapi melalui konsolidasi atas regulasi kawasan industri pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu Keppres No.53 tahun 1989.

Pada era millennium atau tahun 2000-an, JIEP memasuki tahun revitalisasi kawasan. Langkah ini sejalan dengan adanya persaingan dunia kawasan industri yang semakin kompetitif, maka selain produk tanah kapling industri JIEP mulai mengembangkan BPSP yaitu Bangunan Pabrik Siap Pakai dan beberapa bangunan sewa lainnya seperti pergudangan.

“Pembangunan BPSP pada saat itu dinilai sangat fenomenal, karena produk BPSP dengan berbagai type menjadi produk yang dikembangkan oleh hampir semua pengelola Kawasan Industri saat ini,” ujarnya.

Hadir berbagai stakeholder dalam acara yang cukup meriah itu, antara lain para wakil Pemegang saham PT JIEP,  baik dari Kementrian BUMN, dibawah kedeputian Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan, dan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Pembina BUMD, Biro Perekonomian, BPTSP. Selain itu, hadir pula para sesepuh, mantan Komisaris dan Mantan Direksi PT JIEP. Acara ini juga dihadiri oleh para Komisaris beseta Direksi PT JIEP, para pengusaha, para tenant dan investor Kawasan Industri Pulogadung dan Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia.

Hadir pula Direksi Kawasan Industri BUMN, seperti KIMA, SIER, KIW dan KBN serta warga komunitas kreatif Kawasan Industri Pulogadung. Tak kecuali dihadiri oleh seluruh karyawan dan karyawati PT JIEP, serta tamu undangan.

Acara diisi dengan berbagai penandatangan kerja sama (MoU), kegiatan ramah tamah serta door price. (Very)  

 

Artikel Terkait