Internasional

Misi Dagang Luksemburg Akan Kunjungi Indonesia Pada Oktober 2018

Oleh : hendro - Rabu, 04/07/2018 20:15 WIB

Kegiatan “Country Seminar: Discover the Business Potential in Indonesia and Thailand” di kantor Kamar Dagang Luksemburg, Rabu (4/7/2018)

Luksemburg, INDONEWS.ID - Misi dagang dan investasi dari Luksemburg akan berkunjung ke Indonesia bulan Oktober 2018. Rencananya, mereka juga akan mampir ke Trade Expo Indonesia, 24-28 Oktober 2018. Hal ini disampaikan Sekretaris Kedua fungsi Ekonomi KBRI Brussel Allessandro Bernama kepada INDONEWS.

Saat ini beberapa perusahaan yang bernaung di bawah Luxembourg Chamber of Commerce tengah sibuk menyiapkan kunjungan misi dagang dan investasi ke Indonesia yang diperkirakan pada 22-25 Oktober 2018. 

Menurut Allessandro, KBRI Brussel bersama pihak Luksemburg akan mengupayakan para pengusaha tersebut dapat bertemu mitra dagang dan investasi, pejabat terkait serta melihat langsung peluang investasi di berbagai industri tanah air. 

Tahun lalu, kata Allessandro, perusahaan Fernbach asal negara tersebut berpartisipasi di Trade Expo Indonesia 2017 di Jakarta serta Regional Investment Forum 2017 in Padang.

Kunjungan misi dagang dan investasi Luksemburg ke Indonesia juga merupakan salah satu agenda kegiatan perayaan 45 tahun hubungan Indonesia-Luksemburg yang jatuh pada tahun 2018 ini.

 Persahabatan erat kedua bangsa dikukuhkan dengan pembukaan hubungan diplomatik pada 1973. Kerja sama negara Keharyapatihan (Grand Duchy) satu-satunya di dunia tersebut dengan Indonesia dirangkap kedutaan besarnya di Bangkok, sementara Pemerintah RI diwakili oleh KBRI Brussel.

Dalam rangka persiapan kunjungan misi dagang dan investasi dimaksud, maka telah berlangsung kegiatan “Country Seminar: Discover the Business Potential in Indonesia and Thailand” di kantor Kamar Dagang Luksemburg, Rabu (4/7/2018). Bahkan Duta Besar RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri O. Thamrin menjadi narasumber utama dalam seminar dimaksud.

Dalam kesempatan itu, Duta Besar Yuri memaparkan berbagai perkembangan dan capaian positif ekonomi Indonesia saat ini.

“Saat ini ekonomi Indonesia tumbuh 5,1% dan indikator makro ekonomi lainnya menunjukkan gambaran positif. Prospek kedepan sangat baik dan saat ini Indonesia mengalami surplus dagang US$11,8 milyar. Untuk dorong pembangunan yang terakselerasi dan efisien, pembangunan infrastruktur juga sedang digenjot secara maksimal,"ujar Dubes Yuri.

Dubes Yuri menjelaskan,  Misi Dagang Luksemburg ke Indonesia bulan Oktober 2018 Salah satunya, dengan 16 paket reformasi kebijakan sejak 2015 untuk mengurangi hambatan investasi dan aturan di berbagai bidang. Saat ini, Indonesia berhasil tingkatkan peringkat Ease of Doing Business dari peringkat 91 (2017) ke peringkat 72 pada tahun 2018.

Dubes Yuri juga sebut bahwa kelas menengah Indonesia bahkan saat ini mencapai 52 juta orang menurut Bank Dunia, setara dengan total populasi Belanda, Belgia, Denmark, Swiss dan Swedia jika digabungkan.

Selain itu, kata Dubes Yuri,  Indonesia telah mendapatkan “investment grade” (BBB) dari berbagai credit rating agency. “Karena itu, kecil sekali resiko investasi di Indonesia. Tambahan lagi, pemerintah saat ini terus meningkatkan kompetitivitas agar negara kami dapat menjadi tujuan utama investasi.

“Perlu dicatat pula, pemerintah kami ingin investasi di Indonesia dilakukan dengan memperhatikan 4 prinsip, yakni environmentally sustainable; mendorong value-added industry; memastikan transfer of technology; serta tentunya memaksimalkan use of local labor force,” ditegaskan Dubes Yuri.

Dubes Yuri memastikan juga bahwa meski kondisi ekonomi dunia terganggu beberapa perkembangan seperti trade protectionism, berbisnis di Indonesia aman. 

“Catatan The Economist Intelligence Unit, Indonesia dipastikan tidak akan alami kesulitan pembayaran hingga 2021. Foreign reserves Indonesia cukup untuk memenuhi 7 bulan impor dan membayar hutanguar negeri. Ini catatan positif dibanding yang diprediksi IMF. Perusahaan Indonesia juga didorong untuk meminjam dalam Euro dan Yen agar tidak rentan terhadap US$ denominated debts," ujarnya.

Dubes Yuri harapkan kunjungan misi dagang dan investasi Luksemburg dapat hasilkan kerja sama konkrit kedua negara khususnya di bidang investasi. 

Di akhir paparan, Dubes Yuri kembali ingatkan agar misi dagang dan investasi Luksemburg dapat ikut serta pada TEI 2018. Selain itu, ada juga forum Indo Defense Expo Forum 2018 pada November 2018 yang bisa diikuti Luksemburg.

Penjelasan Dubes Yuri mendapat sambutan positif pihak Luksemburg, khususnya setelah presentasi video tentang keindahan alam di Bali dan berbagai wisata alam tanah air.

Jeannot Erpelding, Direktur International Affairs Luxembourg Chamber of Commerce tegaskan, “kini kami yakin 100% kunjungan harus terlaksana, dan bahkan setelah mendengarkan paparan Dubes Yuri kami ingin tinggal lebih lama lagi di Indonesia.”ujarnya.(hdr)

Artikel Terkait