Politik

Fadli Zon: PKS Kerucutkan 2 Nama Dampingi Prabowo

Oleh : budisanten - Senin, 09/07/2018 17:52 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebutkan PKS sudah mengerucutkan nama-nama pendamping Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019 menjadi dua nama. Sebelumnya, PKS mengajukan sembilan nama untuk Cawapres. (foto:dok dpr)

Jakarta, INDONEWS.ID -  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengerucutkan dua dari sembilan nama kadernya untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Dari PKS memang ada nama yang mengerucut itu adalah Pak Aher (Ahmad Heryawan), ada Pak Ketua Majelis Syuro Pak Salim (Salim Segaf Al-Jufri) dan lain lain," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Sebaliknya, Fadli Zon membantah bahwa nama Anies Baswedan juga diusulkan menjadi pendamping Prabowo Subianto. Gerindra juga membantah bila figur Anies dicalonkan untuk kursi RI 1.

"Sebagai Capres, saya kira tidak ada pembicaraan itu. Kalau sebagai cawapres memang ada yang mengusulkan gitu," ujarnya.

Namun, nama nama untuk Pilpres masih tentatif. Gerindra masih ingin menguatkan ikatan koalisi bersama PKS, PAN maupun Demokrat.

Ketiga partai itu memiliki jagoannya masing masing yakni Zulkifli Hasan dari PAN dan Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat. Untuk PKS masih mengunci di sembilan nama.

Di sisi lain, Fadli Zon mengaku bahwa pihaknya belum membicarakan soal bagi-bagi kursi terkait Pilpres 2019.

Menurut Fadli, Gerindra masih fokus membangun koalisi. Sebab, kalau bagi-bagi kekuasaan pasti bersama-sama. Apalagi kalau bagi-bagi menteri.

Wakil Ketua DPR itu Fadli mengatakan, pembahasan bagi-bagi kekuasaan itu pasti akan dibicarakan. Namun, hingga kini belum ada pembicaraan intensif mengenai pembagian kursi menteri.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, pernah meminta Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno untuk mulai memikirkan pembagian kursi menteri. Dia mengusulkan 50 persen untuk partai dan 50 persen untuk profesional.

"Usul saya, jumlah kementerian potong, karena ini sangat tidak efisien. Angka 25, 26 cukup. Atau 50 persen jatahnya profesional, monggo. Jadi 50 persen jatahnya parpol. Katakan 13, 14 ambil. Monggo dibagi dan fair kok," kata Mardani.

Pembagian kekuasaan ini harus juga dibahas dengan beberapa partai yang ingin mengusung Ketua Umum Partai Gerindra untuk jadi Calon Presiden 2019.

Di antaranya PAN dan PBB kemudian juga dengan partai yang berencana bergabung yakni Demokrat dan PKB. (ato)

Artikel Terkait