Nasional

Penemu Fuel Cell Raih BJ Habibie Teknologi Award 2018

Oleh : hendro - Selasa, 10/07/2018 18:27 WIB

Kepala BPPT, Dr. Unggul Priyanto, Presiden RI ke-3, Bapak BJ. Habibie,Menristekdikti) Mohamad Nasir bersama penemu fuel Cell Prof Dr Eng Eniya Listiani Dewi B.Eng M.Eng.

Jakarta, INDONEWS.ID -  Setelah berhasil menemukan teknologi fuel cell yang menghasilkan enersi bersih dan ramah lingkungan, Prof Dr Eng Eniya Listiani Dewi B.Eng M.Eng, menjadi perempuan pertama peraih Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2018. Penghargaan tersebut  diberikan langsung oleh Presiden RI ke-3, Bapak BJ. Habibie dan Kepala BPPT, Dr. Unggul Priyanto.

Dalam sambutannya, BJ. Habibie mengingatkan bahwa negara ini tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA). Sebab SDA telah membiayai pengembangan sumber daya manusia (SDM). "Oleh sebab itu SDM harus mengembangkan teknologi untuk memberi nilai tambah dari SDA itu,"ujar BJ Habibie di gedung BPPT Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Lebih lanjut BJ Habibie mengatakan, bahwa penerima penghargaan merupakan generasi penerus. "Kepala BPPT, Menristekditi, peraih penghargaan dan semua ilmuwan adalah orang-orang pilihan," katanya.

Sebenarnya, BJ Habibie mengaku, banyak orang-orang yang berkompeten di masing-masing bidang. Namun, semuanya bekum aktif dalam masyarakat dan pemerintahan, sebagai satu tim harus semuanya harus bekerja sama dalam teknologi inovasi.

"Saya bangga sekali, dia (Eniya) adalah cucu intelektual saya, jadi pas ditanya testimoni ya gimana, masa saya harus puji-puji dia. Saya punya tujuh cucu biologis, tapi saya punya jutaan cucu intelektual," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, juga mengaku mengenal Eniya saat dirinya menjabat sebagai Menristekdikti. Dirinya selalu merespon berbagai inovasi BPPT yang memiliki sumber daya berkualitas.

"Fuel cell ini diharapkan bisa didorong sebagai energi baru terbarukan ke depan lebih baik lagi," ujarnya.

Nasir mengingatkan, negara manapun tidak akan mampu bersaing dan menjadi pemenang walaupun memiliki jumlah penduduk atau pun SDA besar. Negara pemenang lanjutnya, adalah negara yang mempunyai inovasi. Tanpa itu ketinggalan dari negara-negara lainnya.

Sementara itu, Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan bahwa setiap tahunnya BPPT memberikan penghargaan kepada putra putri terbaik Indonesia melalui karya nyata di bidang teknologi. BPPT.

Unggul mengaku, mempunyai beberapa penghargaan untuk bidang teknologi yaitu Perekayasa Utama Kehormatan, BJ Habibie Technologi Award dan BPPT Inovation Award.

Lebih Lanjut Unggul berharap, semoga dengan mendapatkan BJHTA 2018 menjadi pemicu semangat bagi Eniya dalam mengembangkan teknologi energi secara terus menerus. (hdr)

 

Artikel Terkait