Politik

Ini Kata PDIP Soal Kriteria Cawapres Jokowi

Oleh : budisanten - Rabu, 11/07/2018 21:03 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, akhirnya menyebutkan kriteria Cawapres untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. (foto:dok)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih belum menentukan nama Cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang. Partai pendukungnya, PDIP menyebutkan bahwa Cawapres yang dicari adalah yang berdedikasi untuk bangsa.

Hal itu dikatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di DPP PDIP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018). Hasto mengatakan banyaknya nama yang masuk dan merupakan apresiasi terhadap Jokowi dan akan dipertimbangan.

"Karena yang kita cari adalah pemimpin yang betul-betul berdedikasi buat bangsa dan negara, Juga berkemampuan buat teknokrasi dan buat membangun harapan rakyat. Mengkonsolidasikan semua harapan rakyat karena kita ingin jadi bangsa pemenang," ujarnya.

Menurutnya, nama-nama yang diusulkan merupakan sebuah apresiasi terhadap kepentingan Jokowi. Juga membuat ketua umum parpol harus bisa memilih orang-orang yang tepat untuk menjadi Cawapres. Semua nama yang diusulkan, masuk dalam pertimbangan.
 
Selain mempertimbangkan nama yang ada, menurut Hasto, Jokowi juga mendengarkan masukan dari partai politik pendukung. Nantinya nama yang akan mendampingi Jokowi sebagai Cawapres akan diumumkan pada waktu yang tepat.

"Tahapan selanjutnya tentu saja Pak Presiden akan mendengar masukan terus mendalami itu. Kita punya pengalaman selama lima tahun, semua akan disampaikan di hadapan parpol pendukung dan pada momentum yang tepat akan diumumkan," jelasnya.

Dia mengatakan efektivitas pemerintahan tidak hanya dijamin dari dukungan rakyat, tetapi juga dukungan DPR. Menurutnya parpol yang telah menyampaikan dukungannya saat ini memiliki kekuatan di atas 50 persen.

"Apapun ukungan yang kuat dari rakyat belum menjamin efektivitas pemerintahan tanpa adanya dukungan dari DPR. Dan proses dialog dengan parpol akan terus dilakukan. Parpol pendukung saat ini PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura, jika ditambah PKB, akan menjadi kekuatan di atas 50 persen," pungkas Hasto. (ato)

Artikel Terkait