Kang Emil Jadi Bintang Wawancara Top 99 Hari Ke-6 Inovasi Pelayanan Publik 2018

Oleh : hendro - Selasa, 17/07/2018 08:01 WIB

Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil hadir untuk mempresentasikan dua inovasi dari Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD)

Jakarta, INDONEWS.ID - Lima Inovasi dari Pemerinah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor dan Kota Bandung tampil dalam wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 sesi pertama hari ke-6 di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jakarta, Senin (16/7/2018)kemarin. Kehadiran Ridwan Kamil, Gubernur  Jabar terpilih sempat mengundang perhatian sejumlah pihak.

Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu hadir untuk mempresentasikan dua inovasi dari Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Self Assessment Tax Reporting Application ( e-SATRIA) dan Mini Lab Food Security yang juga diciptakan oleh pemerintah Kota Bunga ini melalui Dinas Pangan dan Pertanian.

Kang Emil menjelaskan, e-SATRIA mempermudah segala urusan pembayaran pajak dengan memutus sistem transaksi tatap muka antara wajib pajak dengan pegawai yang kerap menjadi celah pungli.

Semenara mini lab food security merupakan program dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung dan merupakan yang pertama di Indonesia. 

Dengan inovasi ini, Pemkot Bandung melakukan pengawasan mutu dan keamanan pangan segar melalui penyediaan mini lab food security di pasar modern dan pasar tradisional, mulai dari beras, daging, telur, susu, ikan, sayuran, dan buah-buahan. 

Kegiatan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu dan keamanan pangan, agar memenuhi kriteria halal, aman, utuh, dan sehat. 
 "Inovasi lahir karena kebutuhan, bukan sekadar karena perlombaan," tegas Kang Emil, 

Dedi pertama wawancara Top 9 hari ke-6 ini diawali presentasi dari  Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang berjudul Inovasi  Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar ) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AK) Pemprov Jabar.  

Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengungkapkan, Pemprov Jawa Barat menilai pentingnya penguatan ketahanan keluarga untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat terkait urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang (trafficking), maupun tingkat perceraian yang mengalami peningkatan signifikan di Jawa Barat. 

Motivator ini dipilih dari keluarga yang baik secara ekonomi dan sosial untuk memberikan solusi kepada keluarga-keluarga yang memiliki masalah. Sebelum dijadikan Motekar, mereka terlebih dulu dilatih oleh pihak pemerintah daerah.

Hari ini juga tampil Bupati Bogor Nurhayanti yang memaparkan dua inovasi dari jajarannya.  
Inovasi  yang diberi judul Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor (Si Keren ) milik Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor. Program ini menggunakan Barcode, SMS Gateway, Based on Photo, Pengawasan Berbasis Smartphone, Identifikasi Berbasis Camera untuk pembuatan Sistem Informasi Manajemen dan database kendaraan yang terintegrasi. 

Nurhayanti menjelaskan, Si Keren ini bisa mereduksi pemalsuan dokumen uji kir yang bisa menyebabkan kecelakaan. Dengan penerapan Si Keren proses pelayanan publik kepada masyarakat lebih efektif, efisien, dapat dipertanggung jawabkan. 

Masih dari Kabupaten Bogor, inovasi datang dari RSUD Ciawi yang bernama Utilitasi Dashboard. Menurut Nurhayanti, adanya dashboard,  dapat diketahui langsung keberadaan tempat tidur yang kosong baik oleh petugas rumah sakit, pasien, keluarga pasien, masyarakat luas maupun rumah sakit lain yang akan merujuk pasien. "Masyarakat luas dapat melihat tempat tidur yang kosong di RSUD Ciawi dengan mengakses melalui website: faskes.bpjs.kesehatan.go.id.," imbuh Bupati. (Hdr)

Artikel Terkait