Daerah

TNI terjunkan Tim Dukungan Psikologi Korban Gempa Lombok

Oleh : luska - Jum'at, 03/08/2018 00:39 WIB

TNI terjunkan Tim Dukungan Psikologi Korban Gempa Lombok

Lombok, INDONEWS.ID - Tim Psikolog (Timpsi) dari tiga matra (Trimatra) TNI akan menggelar Operasi Pemulihan Mental ( _Mental Healing_) terhadap para korban bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kemarin, Rabu (1/8/2018) Tim Psikologi TNI bergerak menuju Lombok untuk melaksanakan tugas kemanusiaan. Tim ini terdiri dari enam orang Perwira dari Dinas Psikologi AD, AL, dan AU. Tugas ini merupakan bagian dari

Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI yaitu Dukungan Psikologi (Dukpsi) dalam rangka pemulihan kesehatan mental dan psikis korban bencana gempa. Masing-masing Angkatan mengirimkan dua orang Psikolog yang akan dipimpin oleh Letkol Laut (T) Mawi Utomo, S.Psi, MM, M.Psi dari Dinas Psikologi Angkatan Laut (Dispsial).

Atas perintah dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Tim Psikolog TNI akan terjun dalam penanganan _catastrophic event_ dan _Post Traumatic Stress Disorder_ (PTSD) terhadap korban bencana.

"Catastrophic event adalah suatu peristiwa yang besar yang mempengaruhi sejumlah orang sedangkan _Post Traumatic Stress Disorder_ (PTSD) merupakan
gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami trauma yang berat. Trauma ini biasanya disebabkan oleh kejadian yang mengancam keselamatan dirinya seperti bencana alam maupun kejadian yang menakutkan," kata Letkol Laut (T) Mawi Utomo di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan akan diawali dengan pendataan para korban, menggunakan metode _need assessmen_ & _need analysis_. Adapun tujuannya untuk mendata seberapa banyak korban terdampak stres pasca gempa dan seberapa dalam tingkat trauma yg dialami oleh para korban. Dari hasil analisa tersebut, akan diketahui bentuk metode intervensi apa saja yg efektif untuk diberikan.

Setiap hari Tim Psikologi ini akan melaksanakan kegiatan _mental healing_ yaitu berupa kombinasi terapi dengan teknik yang simultan kepada para korban.

"Intervensi yang diberikan, diharapkan dapat menanggulangi PTSD yang dialami para korban, sehingga mereka segera bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara normal tanpa rasa trauma," ujarnya.

Terdapat berbagai kegiatan intervensi yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh tim ini setelah melakukan analisa kebutuhan, seperti terapi untuk menurunkan tingkat kecemasan/stres pasca bencana, dengan berbagai teknik relaksasi.

Secara terpisah, salah satu psikolog anggota tim, Myr Inf Kurniawan R, S.Psi, M.Psi. mengungkapkan bahwa terdapat berbagai kegiatan intervensi yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh tim ini setelah melakukan analisa kebutuhan, seperti terapi untuk menurunkan tingkat kecemasan/stres pasca bencana, dengan berbagai teknik relaksasi.

"Rencananya, kami juga akan berupaya mengembalikan kondisi emosional para korban dengan beberapa teknik _emotional behavioral therapy_, _cognitive behavior therapy_ (CBT), dan _hypnotherapy_. Selain itu juga untuk meningkatkan kondisi motivasi para korban, dengan berbagai metode _motivation training_," ungkap Psikolog TNI yang sehari-hari bertugas di Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad) ini.

Artikel Terkait