Nasional

Indonesia Destinasi Utama Sekolah-Sekolah Internasional di Asia Tenggara

Oleh : very - Senin, 13/08/2018 11:57 WIB

Indonesia mempertahankan posisinya sebagai destinasi utama untuk sekolah-sekolah internasional di Asia Tenggara. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID ­- Indonesia mempertahankan posisinya sebagai destinasi utama untuk sekolah-sekolah internasional di Asia Tenggara, tetapi beberapa negara di Asia Tenggara juga mulai mendapatkan tempat di pasar tersebut.

Berdasarkan data yang dirilis oleh ISC Research menjelang pameran dan konferensi pendidikan GESS Indonesia yang akan diselnggarakan pada September mendatang, Indonesia masih memimpin dengan jumlah 198, kemudian diikuti Thailand (192), Malaysia (187), Singapura (119), dan Vietnam (118).

“Pertumbuhan sektor sekolah internasional di Indonesia merupakan bukti bahwa pemerintah telah menjangkau reformasi pendidikan ke arah yang lebih jauh melalui masukkan signifikan dari sektor swasta. Kami bermaksud mendukung pengembangan ini dengan mengumpulkan beberapa ahli terkemuka dunia untuk berbagi wawasan mereka mengenai tren pendidikan terkini,” ucap Matt Thompson, Direktur Proyek, Tarsus F & E, penyelenggara GESS Indonesia yang berlangsung pada tanggal 26-28 September 2018 di Jakartra Convention Center.

ISC Research lebih lanjut melaporkan bahwa bersamaan dengan pertumbuhan sekolah-sekolah internasional di Indonesia, pendaftaran siswa juga turut tumbuh dari 53.000 pada tahun 2013 menjadi 61.000 pada tahun 2018. Sorotan penting lainnya dari laporan ini berbicara tentang sub-sektor yang mendapatkan pertumbuhan paling besar.

 “Sekolah-sekolah internasional dengan harga menengah semakin diminati, terutama oleh keluarga lokal dan ekspatriat Asia dan hal ini adalah menjadi tempat di mana pertumbuhan pasar paling tinggi,” kata Sam Fraser, Kepala Penelitian Asia Tenggara di ISC Research, pemasok data dan intelijen terkemuka di pasar sekolah internasional Berbahasa Inggris-menengah K-12.

Asosiasi Sekolah Nasional dan Swasta meyakini bahwa pertumbuhan pasar sekolah internasional yang berkelanjutan di Indonesia merupakan perkembangan positif yang dapat membuka jalan bagi pelaku pendidikan yang ingin membangun kolaborasi. Wakil Ketua dan Koordinator CPL Richard Sidharta mengatakan, “Di tengah perubahan yang konstan ini, lanskap pendidikan Indonesia menemukan dirinya dalam posisi yang unik untuk sekolah-sekolah dari berbagai jenis yang berkolaborasi dan bersinergi untuk kepentingan peserta didik dan masyarakat Indonesia yang lebih luas. Organisasi seperti GESS merangkul sekeliling kami dan membantu menyamarkan batas antara berbagai jenis pendidikserta memungkinkan kami secara keseluruhan untuk saling membantu dan saling belajar satu sama lain melalui satu platform umum".

Sementara itu, Matt Harris, Ed.D., konsultan dan pembicara pendidikan internasional terkemuka di GESS Indonesia mengatakan bahwa kemajuan di sektor sekolah internasional harus mampu membantu meningkatkan standar dalam mencapai keunggulan di sekolah-sekolah yang terdapat di Indonesia, tetapi juga di seluruh wilayah Asia Tenggara. “Pasar untuk sekolah, siswa, dan vendor terus berkembang secara unggul. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ini telah memberikan sumber daya serta peluang di sektor pendidikan dan ekonomi yang ada. Pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari sumber daya pendidikan ini dapat dirasakan di seluruh negara dalam bentuk talent-pool yang lebih besar, pertumbuhan di sejumlah sektor, dan munculnya pekerja pengetahuan yang beroperasi dengan standar kelas dunia,” tambahnya.

Sementara itu, British Educational Suppliers Association (BESA) atau Asosiasi Pemasok Pendidikan Inggris melihat Indonesia sebagai pusat peluang bagi perusahaan Inggris, termasuk di sektor pendidikan yang oleh karenanya telah secara aktif mendukung perusahaan yang berpartisipasi di GESS di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Indonesia saat ini adalah ekonomi terbesar ke-16 di dunia. Ini diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2050. Dengan 250 juta orang (meningkat 4,5 juta setahun), ini adalah negara keempat terpadat di dunia dan terbesar di Asia Tenggara yang menawarkan peluang bagi perusahaan Inggris di semua sektor termasuk pendidikan. Sebesar 60% pertumbuhan global diperkirakan berasal dari Asia pada 2025. Indonesia adalah bagian dari ASEAN yang memiliki zona perdagangan bebas serta menjadi tempat yang strategis dalam melakukan bisnis dengan China, Jepang dan Australia,” ujar William Prieto-Parra, Kepala Acara - UK & International, BESA.

GESS Indonesia akan menampilkan berbagai diskusi dan lokakarya pendidikan, termasuk bagaimana kemajuan teknologi terbaru dapat digunakan di kelas sebagai alat pendukung bagi guru dan alat bantu pembelajaran bagi siswa; kepemimpinan dan teknik manajemen kelas; meningkatkan kemampuan literasi dan linguistik siswa; serta sesi yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan, ANPS dan ADI Indonesia.

Selain itu, beberapa topik hangat yang sedang dibicarakan di sekolah-sekolah Indonesia juga akan dibahas dalam berbagai presentasi di antaranya bullying, kreativitas di ruang kelas, penerapan gaya hidup yang sehat dan aktif, penerapan literasi teknis / kejuruan di pendidikan anak usia dini, dan lain-lain.

GESS Indonesia juga menjalankan komponen pameran yang diikuti oleh lebih dari seratus merek dan perusahaan yang berfokus pada pendidikan Indonesia dan komunitas bisnis internasional.

Para profesional pendidikan dan pengambil keputusan dari sekolah-sekolah yang ingin menghadiri GESS Indonesia dapat mendaftar secara gratis melalui www.gessindonesia.com. (Very)

Artikel Terkait