Nasional

NU Harus Menjadi Kekuatan Moderat di Indonesia

Oleh : very - Selasa, 14/08/2018 15:39 WIB

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Kabinet Kerja, Rizal Ramli. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Ekonom Rizal Ramli menilai kehadiran buku “Peta Jalan NU Abad Kedua” yang baru saja diluncurkan di lantai delapan Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (13/8) sangat penting. Hal itu agar Nahdlatul Ulama selalu menjadi kekuatan moderat di Indonesia sebagaimana yang telah diperankan oleh NU pada abad pertama. 

Menurut Rizal, peran Nahdlatul Ulama pada abad pertama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat jelas, yakni membangun ideologi negara yang sesuai dengan ajaran Islam. 

"NU abad pertama, itu jelas peranannya dalam perjuangan membangun ideologi yang sesuai dengan ajaran Islam dan terdapat nasionalismenya, sehingga Indonesia tidak menjadi negara sekuler," kata Rizal. 

Selain itu, kata Rizal, NU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia juga sangat berperan dengan menjadi kekuatan moderat untuk menghalang kekuatan-kekuatan ekstrem, baik ekstrem kanan maupun kiri. "(NU) Ini kekuatan yang luar biasa,"  ucapnya. 

Di mata Rizal Ramli, NU juga merupakan organisasi yang mencintai kemanusiaan. Tokoh-tokoh NU, kata Rizal, dikenal sebagai tokoh humanis. "Itu, menurut saya, agama yang sungguh-sungguh adalah humanis. Di situlah saya kira kekuatan dari Nahdlatul Ulama," jelasnya. 

Hadir Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Waketum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Ketua PBNU H Eman Suryaman, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, dan Ketua ISNU H Ali Masykur Musa. (Very)

 

Artikel Terkait