Internasional

Indonesia Tawarkan Kerja Sama Produksi Vaksin dengan Yordania

Oleh : hendro - Rabu, 15/08/2018 06:05 WIB

Menteri Kesehatan Yordania Assayeh Mahmoud Al-Seyyab saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar RI Andy Rachmianto di kantornya

Amman, INDONEWS.ID -  Indonesia merupakan salah satu negara sahabat terpenting bagi Yordania, bukan hanya karena Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga karena Indonesia merupakan dengan jumlah muslim terbesar.  Demikian dikatakan Menteri Kesehatan Yordania Assayeh Mahmoud Al-Seyyab saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar RI Andy Rachmianto di kantornya, Senin (13/8/2018) lalu. 

Di awal pertemuan Dubes RI Sampaikan duka cita yang mendalam bagi Pemerintah dan warga Yordania atas aksi terror yang terjadi di wilayah Fuheis dan Salt pada hari jumat dan Sabtu lalu.

Dubes RI tekankan bahwa Indonesia mengutuk aksi terror yang telah mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa baik dari pihak apparat keamanan Yordania maupun warga sipil.

Kunjungan kehormatan kali ini bertujuan untuk membahas perluasan kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Yordania, termasuk perkembangan pembahasan MoU Kerja Sama Kesehatan antara kedua negara yang masih dalam tahap pembahasan.  

Disampaikan Dubes RI bahwa counter draft Pemerintah Yordania atas MoU kerja sama Kesehatan antara Indonesia dan Yordania saat ini masih dibahas oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Diharapkan tanggapan atas counter draft MoU tersebut dapat segera disampaikan dan MoU Kerja sama tersebut dapat segera disepakati.

Terkait kerja sama kesehatan, Dubes RI mengajak Menteri Kesehatan Yordania untuk terus  mendorong perluasan kerja sama kesehatan antara kedua negara.

Pada bulan Desember 2017, Indonesia dan Yordania telah menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang Pengawasan Makanan dan Obat, yang melibatkan BPOM RI dan Jordan Food and Drug Administration (JFDA).

Kerja sama tersebut merupakan kerja sama bilateral pertama di bidang pengawasan makanan dan obat. Di samping kerja sama tersebut masih terdapat potensi yang besar untuk memperluas cakupan kerja sama kesehatan di bidang lain, misalnya Produksi Vaksin.

Kedua negara dipandang dapat memperoleh keuntungan yang besar dan saling menguntungkan melalui kerja sama pembuatan vaksin.  

Hingga saat ini Pemerintah Yordania belum memiliki industri vaksin sehingga kebutuhan vaksin dalam negerinya masih sangat bergantung pada produk vaksin impor.

Di sisi lain, Indonesia memiliki industri farmasi yang mampu memproduksi vaksin dan telah mengembangkan kerja sama pembuatan vaksin dengan berbagai negara. 

Dubes RI Amman juga sampaikan bahwa penjajakan awal kerja sama pembuatan vaksin antara kedua negara akan dimulai pada bulan September 2018 mendatang. Rencananya Jordan University of Science and Technology (JUST) dan Jordan Food and Drugs Administration (JFDA) akan berkunjung ke Indonesia yang salah satu tujuannya adalah untuk menjajaki kerjasama produksi vaksin, yang akan melibatkan pemerintah, universitas dan industri.  

Menteri Al-Sheyyab menyambut baik usulan Dubes RI Amman terkait perluasan kerja sama kesehatan di bidang pembuatan vaksin tersebut dan akan berusaha membantu segala bentuk kerja sama yang melibatkan JUST.

Hal tersebut mengingat Menteri Al-Sheyyab memiliki hubungan yang baik dengan JUST dan pernah menjabat sebagai Presiden JUST pada periode 2015-2016. Di sampinig itu, Menteri Al-Sheyyab juga indikasikan ketertarikannya untuk memperluas kerja sama di bidang Pendidikan kedokteran dengan Indonesia.(hdr)
 

Artikel Terkait