Nasional

Masyarakat Percaya Pada Sistem Kaderisasi di Polri

Oleh : hendro - Jum'at, 17/08/2018 10:01 WIB

Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane menilai, dengan diangkatnya Komjen Pol  Ari Dono sebagai Wakapolri, sistem kaderisasi yanh dibangun Polri selama ini tidak terganggu. 

"Polri komit dan konsisten dengan dirinya sendiri dan tidak membiarkan adanya "aksi lompat pagar" dalam penempatan jabatan," ujarnya kepada INDONEWS,Jumat (17/8/2018).

Dengan demikian, menurut Neta, jajaran kepolisian maupun masyarakat percaya pada sistem kaderisasi di Polri.  Jika "aksi lompat pagar" di biarkan terjadi di Polri, kader kader kepolisian akan prustrasi dan mereka akan hilang harapan karena sistem kaderisasi tidak punya kejelasan. 

Sebab Wakapolri adalah jabatan karir paling tinggi di kepolisian, sedangkan jabatan Kapolri lebih bersifat politis dan menjadi hak prerogatif presiden. 

Sehingga Pati yang berhak ikut dipilih dalam Wanjakti adalah Pati yang berpangkat Komjen, meski kemudian penentuan finalnya tetap Kapolri yang memutuskan.

Neta menjelaskan, sistem urut kacang yang tentunya mempertimbangkan kualitas , kapasitas dan kapabilitas para calon ini akan lebih menghargai institusi ketimbang membiarkan adanya "aksi lompat pagar" dalam penunjukkan jabatan Wakapolri. 

Jika Kabareskrim Ari Dono dipilih jadi Wakapolri, ini sama seperti era Komjen Makbul Padmanegara yang dari Kabareskrim menjadi Wakapolri. Ari Dono sendiri sudah cukup lama bertugas di lingkungan elit Mabes Polri. Dimulai dari Wakabareskrim dan Kabareskrim, sehingga sangat memahami dinamika yg terjadi di tataran elit kepolisian dan pemilihannya sebagai Wakapolri adalah solusi yg tepat di tengah panasnya tarik menarik proses pemilihan Wakapolri. 

"Dengan naik nya Ari Dono dipastikan Kapolda metro Idham Azis akan menjadi Kabareskrim menggantikan posisi yang ditinggalkan Ari Dono. Sekarang yang jadi pertanyaan siapa yang akan menggantikan Idham sbg Kapolda metro? Apakah kakorbrimob Rudi bersedia, setelah kasus videonya yang memalukan itu viral? Kita tunggu saja," tutup Neta.(hdr)

Artikel Terkait