Nasional

Koramil Krayan, Garda Terdepan Penjaga Kedaulatan Wilayah NKRI

Oleh : luska - Jum'at, 17/08/2018 10:30 WIB

Koramil Krayan, Garda Terdepan Penjaga Keutuhan Wilayah NKRI

Jakarta, INDONEWS.ID - Koramil 0911-06/Krayan, merupakan salah satu Koramil yang langsung berbatasan dengan wilayah negara tetangga Malaysia. Satuan Komando Kewilayahan ini berada dibawah kendali Kodim 0911/Nunukan yang hanya dapat dijangkau melalui jalur udara.

Selain merupakan Satuan paling terdekat dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Koramil Krayan 0911-06/Krayan juga merupakan Koramil yang hanya memiliki 17 Babinsa yang seharusnya ada 87 Babinsa, namun demikian walaupun hanya ada 17 Babinsa, Koramil Krayan selalu siap siaga menjaga serta membina lima kecamatan, terdiri dari Kecamatan Krayan, Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Utara, Krayan Selatan dan Krayan Tengah. Koramil Krayan juga membawahi 89 desa serta 27 lokasi, dimana satu lokasi membawahi beberapa desa.

Berbatasan langsung dengan negara tetangga dan dengan kontur wilayah yang dikelilingi hutan dapat dikatakan bahwa Krayan merupakan kota kecil di tengah hutan.

Untuk menuju ke wilayah Krayan ini, hanya dapat ditempuh menggunakan pesawat ukuran kecil yang hanya dapat memuat 9 sampai 11 penumpang atau helly yang hanya dilayani sekali penerbangan setiap harinya dengan waktu tempuh satu jam menuju Tarakan itupun tergantung kondisi cuaca.

Keterbatasan para prajurit Koramil Krayan adalah minimnya sarana prasarana, salah satunya adalah alat komunikasi yang terbatas. Namun demikian semangat para prajurit perbatasan ini tidak surut dan tetap siaga menjaga perbatasan diujung Kalimantan ini.

" Kami prajurit TNI di Koramil Krayan kami hanya menggunakan sepeda motor saja dari Danramil sampai Babinsa. sarana komunikasi kami juga sangat terbatas, tapi keterbatasan itu tidak melunturkan semangat kami untuk menjaga NKRI ini juga  sesuai dengan temanya Koramil Krayan ` Sebagai Garda Terdepan Pintu Gerbang Perbatasan NKRI - Malaysia`." tegas Komandan Koramil 0911-06/Krayan Kapten Inf Laeti melalui telepon selulernya kepada indonews.id, Minggu (2/9/2018)

" Apa yang dirasakan prajurit di kota sangat jauh dengan kami yang berada di Krayan`" imbuhnya.

Keterbatasan ini tidak hanya dirasakan oleh Koramil Krayan tetapi juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah Krayan.

Bukan hanya masalah keterbatasan sarana transportasi, faktor lainnya seperti Komunikasi dan fasilitas kesehatan juga menjadi kendala yang paling dirasakan.

Dihadapkan dengan luas wilayah 2746,86 km2 Koramil Krayan tetap harus dapat menjadi garda terdepan di wilayah terluar Indonesia dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.

Walaupun dengan berbagai keterbatasan yang ada, para personel Koramil Krayan tidak merasa hal tersebut menjadi hambatan dalam menjalankan tugas-tugasnya, terutama dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan bagi warga Krayan untuk tetap menumbuhkan kesadaran sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Komandan Koramil 0911-06/Krayan Kapten Inf Laeti mengatakan, sebagai satuan Komando Kewilayahan di wilayah terdepan dan berbatasan dengan negara tetangga, dirinya beserta jajarannya tetap bersemangat menjaga kedaulatan NKRI.

Hal yang sama diungkapkan oleh Bati Tuud Koramil 0911-06/Krayan Serka Gunawan Wibisono yang telah bertugas selama tiga tahun di Koramil Krayan.

"Walaupun dengan keterbatasan yang ada, hal ini tidak menyurutkan kami untuk menjalankan tugas sebaik mungkin dan menjaga agar wilayah NKRI tetap utuh", ujar Serka Gunawan.

 

Beras Krayan Favorit Sultan Brunai Darussalam

Koramil Krayan selain bertugas menjaga wilayah teritorialnya, juga membantu berbagai permasalahan dan kesulitan yang dihadapi warga Krayan.   prajurit TNI melalui Babinsa Koramil Krayan turut mengembangkan usaha warga disektor pertanian dengan mengangkat produksi beras organik. Tak ada yang menyangka jika Krayan, salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mempunyai beras unggulan. Kini beras ini sudah mengantongi serifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Sejak lama beras Adan Krayan lebih banyak dinikmati warga Malaysia dan Brunei, padahal beras ini tumbuh di tanah Indonesia. Karena kualitasnya, beras ini bahkan jadi favorit Sultan Brunei Darussalam.

Kecamatan Krayan di Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan Malaysia sehingga masuk dalam kawasan Malaysia-Indonesia (Malindo). Meski berada di Indonesia, akses menuju Krayan dari Indonesia terbilang sulit karena pembangunan infrastruktur yang belum memadai.

Ironisnya, akses ke Malaysia justru lebih mudah sehingga sebagian besar warga mencukupi kebutuhan hariannya dari sana.

Kapten Inf Laeti menjelaqskan beras Krayan sangat organik, dimana semua dikerjakan tanpa ada campuran pupuk kimia. Untuk pemupukan padi, sebelum padi ditanam, para Babinsa bersama warga merendam jerami disawah bakal tanam dan diberengi dengan bajak sawah yang juga masih memakai kerbau, selain dari jerami yang telah membusuk dan ditambah pupuk dari kotoran kerbau yang telah distrerilkan padi Krayan tumbuh subur dan berkwalitas bagus, hingga menjadi beras Adan Krayan yang terkenal pulen, legit, dan aromatik.

" Mitra utama penanaman beras ini adalah kerbau. Setelah panen, kerbau sengaja dilepas agar memakan jerami. Kerbau juga menginjak sawah, lumpur, dan jerami sehingga bisa menjadi pupuk kembali. Kotoran kerbau bahkan jadi pupuk alami," tuturnya.

Beras Adan ini terdiri dari tiga macam diantaranya putih, merah dan hitam. Bentuknya, ada lebih kecil dibanding dengan beras pada umumnya. Dengan rasanya yang enak, tingginya karbohidrat yang dikandung dan mineral membuat beras Adan mampu memberikan kontribusi untuk nilai gizi yang sangat baik.

"Dari dulu beras ini dikonsumsi warga Malaysia dan Brunei. Akhirnya beras Adan Krayan diaku milik mereka dan dijual dengan merek Borneo Rice. Makanya beras ini harus dilindungi agar tidak diklaim negara tetangga. Ini milik Krayan, Indonesia," imbuhnya.

Selain dari bulir beras yang berbeda dari beras pada umumnya, beras Krayan juga memiliki rasa dan aroma khas yang tidak dimiliki beras varietas lainnya.

Secara sepintas, beras Krayan memiiki bentuk fisik seperti beras ketan dan berbulir lebih kecil dari beras pada umumnya.

Babinsa Long Mkdan Sertu Bambang menyampaikan, potensi inilah yang dikembangkan oleh Babinsa Koramil Krayan dengan upaya membantu pendampingan kepada petani di wilayah Krayan agar dapat menghasilkan jumlah panen yang lebih meningkat.

Sedangkan Babinsa Kopda Budi mengungkapkan bahwa pihak Koramil Krayan, terus mengupayakan peningkatan hasil pertanian di Krayan dengan memberikan peandapingan kepada petani cara bertanam padi dengan hasil yang banyak.

"Salain terjun langsung memberikan pendampingan kepada petani berkerjasama dengan Dinas pertanian setempat, kami juga senantiasa ada dan hadir untuk para petani,"tuturnya.

Adapun lahan sawah yang ada di Krayan seluas 3467 hektar yang tersebar di 5 kecamatan yang digarap para petani didampingi 25 Babinsa Koramil 0911-06/Krayan Kodim 0911/Nunukan.

Selain hasil pertanian beras sebagai andalan, Krayan juga memiliki potensi hasil lainnya berupa garam dari pegunungan. Hasil garam ini merupakan hal yang cukup aneh sebab biasanya garam dihasilkan dari wilayah pesisir pantai, tapi inilah kelebihan yang dimiliki Krayan. (Lka)

 

 

Artikel Terkait