Internasional

Goyang Dayung Meriahkan Resepsi Diplomatik HUT RI ke-73 di Amman

Oleh : hendro - Minggu, 02/09/2018 04:20 WIB

Dubes Andy ajak seluruh tamu undangan untuk ikut bergoyang ‘Dayung’ dengan diiringi lagu Asian Games 2018 Meraih Bintang versi berbahasa Arab.

Amman, INDONEWS.ID - Kedutaan besar Republik Indonesia di Amman menyelenggarakan Resepsi Diplomatik untuk memperingati perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73, bertempat di Ballroom hotel Grand Hyatt Jordan.

Hadir sebagai tamu kehormatan sejumlah pejabat dan tokoh di Yordania, diantaranya: Menteri Industri, Perdanganan dan Distribusi; Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset; Grand Mufti Kerajaan Hasyimiah Yordania; Anggota parlemen Kerajaan Hasyimiah Yordania; dan Konsul Kehormatan RI di Ramallah, Palestina.       

Resepsi Diplomatik tersebut dihadiri tidak kurang dari 400 orang undangan yang terdiri dari unsur Pemerintah Yordania, perwakilan korps diplomatik, pengusaha, serta sejumlah mitra kerja KBRI Amman. 

Berbeda dari Kegiatan Resepsi Diplomatik sebelumnya, Resepsi Diplomatik tahun ini dimeriahkan oleh pertujukan kebudayaan dari Tim Bhayangkari POLDA Metro Jaya dan Tim Bhayangkari Polda Jawa Timur yang tengah berada di Yordania untuk melaksanakan Misi Duta Budaya. Di samping itu, siswa-siswi Pesantren Nurul Fitri Lembang juga kembali ambil bagian untuk memeriahkan resepsi diplomatik dengan pertujunjukan tari tradisional. 

Sejumlah tarian, nyanyian, dan busana tradisional ditampilkan oleh para pengisi acara untuk mempromosikan budaya Indonesia. Pertunjukan diawali dengan pertunjukan tari Saman oleh siswi-siswi Nurul Fikri, yang diikuti oleh Tari Yapong oleh Tim Bhayangkari Polda Metro Jaya, dan disusul oleh Taring Geleng Ro’om oleh Tim Bhayangkari Polda Jatim.

Di samping itu, sejumlah makanan khas Indonesia disajikan sebagai menu jamuan makan malam untuk memperkenalkan makanan tradisional Indonesia. Dari sejumlah makanan tradisional yang disajikan, sate ayam, nasi goreng, dan kerupuk merupakan makanan yang paling diminati oleh para tamu undangan.  

Pada sesi penutupan, Dubes Andy ajak seluruh tamu undangan untuk ikut bergoyang ‘Dayung’ dengan diiringi lagu Asian Games 2018 Meraih Bintang versi berbahasa Arab. Karena keunikannya, Goyang Dayung berhasil merebut perhatian seluruh tamu undangan resepsi diplomatik tahun ini dan bersama-sama larut untuk ikut bergoyang bersama Dubes RI. Goyang Dayung diperkenalkan pertama kali oleh Presiden RI pada saat Pembukaan Asian Games di Jakarta tanggal 18 Agustus lalu, dan telah menjadi viral di sosial media. 

Dalam sambutannya, Dubes RI Amman Andy Rachmianto sampaikan berbagai perkembangan ekonomi yang telah dicapai Pemerintah Indonesia. Dalam hal Ekonomi, Indonesia telah menjadi menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia dan menjadi anggota G-20 sejak 2008.

Sejak tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5 persen dengan PPP per-kapita mendekati angka US$12,000. Iklim investasi yang semakin baik juga telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara utama tujuan investasi untuk tahun 2018.

Tidak mengherankan pabila Price Waterhouse Coopers (PwC) memprediksi Indonesia akan terus tumbuh menjadi ekonomi terbesar ke-4 setelah China, India, dan the US. Untuk menjaga laju pertumbuhan ekonominya, Indonesia saat ini memfokuskan pembangunan ke empat sektor utama, meliputi: Infrastruktur, Energi, Maritim, dan Pariwisata.

Dalam konteks Bilateral, Dubes Andy sampaikan bahwa hubungan Indonesia-Yordania terus berkembang memasuki tingkat hubungan baru yang lebih intensif di berbagai area.

Saling tukar kunjungan tingkat pejabat tinggi terus berlangsung dalam dua tahun terakhir. Menlu Luar Negeri RI telah mengunjungi Yordania sebanyak dua kali dalam satu tahun terakhir. Di samping itu Menhan RI dan Ka.POLRI juga telah melakukan kunjungan ke Yordania dalam rangka Special Operations Forces Exhibition (SOFEX) Conference di Amman pada bulan Mei 2018.

Diplomasi Kemanusiaan masih menjadi salah satu prioritas diplomasi Indonesia di Yordania. Saat ini Yordania menampung tidak kurang dari 4 juta pengungsi yang sebagian besar berasal dari Palestina dan Suriah. Dalam kaitan ini, Pemerintah Indonesia terus bekerja sama dengan Pemerintah Yordania melalui Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), maupun dengan organisasi internasional lainnya, seperti UNHCR dan UNRWA, dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk membantu Pemerintah Yordania dalam menangani permasalahan pengungsi.

Dalam dua tahun terakhir, bantuan yang telah disalurkan untuk penanganan pengungsi di Yordania, baik oleh Pemerintah Indonesia, individu, maupun organisasi kemanusiaan Indonesia telah mencapai US$ 5 juta.

Pada isu Palestina, Dubes Andy kembali tegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina memperoleh kemerdekaan dari okupasi asing. Indonesia secara konsisten telah memberikan bantuan sebesar US$ 12 juta dalam bentuk program peningkatan kapasitas sejak 10 tahun terakhir.
 

Artikel Terkait