Politik

Ini Agenda Terselubung Kampanye 2019 Ganti Presiden

Oleh : very - Selasa, 04/09/2018 14:59 WIB

Direktur Eksekutif Indonesian Publik Institute (IPI) dalam sebuah diskusi di Jakarta, pekan lalu. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan narasi yang dikeluarkan oleh gerakan #2019GantiPresiden memiliki agenda terselubung yaitu agar terjadi situasi chaos. Dengan demikian kelompok ini memiliki alasan untuk menjatuhkan Jokowi sebelum Pilpres 2019, dan segera menggantikannya.

“Pihak berwajib harus segera mencari penggerak gerakan #2019GantiPresiden karena apabila orang tersebut adalah salah satu caleg, timses capres dan cawapres, atau politikus yang berkaitan dengan Pemilu 2019, maka mereka harus segera ditangkap dan dicoret karena ini berarti mereka sudah melakukan kampanye terselubung sebelum waktu kampanye diberikan,” ujar Direktur Eksekutif Indonesian Publik Institute (IPI) dalam sebuah diskusi di Jakarta, pekan lalu. 

Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta mengatakan, #2019GantiPresiden banyak menggunakan narasi-narasi negatif yang bertujuan hendak mengganti ideologi negara Pancasila. Karena itu, dia meminta pihak penentang untuk tidak menggunakan kampanye serupa.

“Jadi ini seperti propaganda dan kalau kita mau melawan harus membuat gerakan hastag yang lebih menarik daripada gerakan tersebut, dan kita jangan membuat kegiatan yang sama seperti itu. Kalau bisa kita membuat gerakan yang lebih baik,” ujar pengamat intelijen yang juga kandidat doktor di Universitas Indonesia tersebut.

Sementara itu, Susi Ferawati menilai, gerakan #2019GantiPresiden membingungkan. Apakah tujuan gerakan tersebut hendak mengganti sosok presiden dan menggantinya dengan sistem khilafah.

“Apa sebenarnya alasan mereka melakukan gerakan mereka ke daerah-daerah sedangkan waktu kampanye belum dimulai jadi lebih baik mereka membuat agenda diskusi seperti kita sekarang ini. Jadi janganlah karena perbedaan itu kita terpecah justru karena perbedaan ini kita harus bersatu menjaga kedamaian di negara kita ini,” ujar perempuan yang menjadi korban persekusi 2019 Ganti Presiden ini. (Very)

 

Artikel Terkait