Politik

Ada 7 Partai yang Lolos pada Pemilu 2019

Oleh : hendro - Selasa, 11/09/2018 16:30 WIB

Ilustrasi (istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Berkaca dari parlementary threshold (ambang batas) 4 persen yang ditentukan pada pileg nanti, diprediksi hanya akan ada 7 partai yang bertahan, sedangkan yang lainya bisa terlempar di parlemen 2019.

Peneliti politik Indonesian Public Institute (IPI), DR Jerry Massie MA, PhD menjelaskan, meski pada pilpres lalu, PDI Perjuangan hanya meraih 4 kemenangan cagubnya seperti Jateng, Bali, Sulsel dan Papua, namun magnet atau daya pikat partai moncong putih ini masih kuat.

 Bahkan, survei yang dilakukan LIPI pun menyebutkan bahwa PDIP merupakan partai dengan elektablitas tertinggi sebesar 24,1 persen. Menyusul Partai Golkar menempati posisi kedua dengan elektablitas 10,2 persen. Urutan ketiga Partai Gerindra sebesar 9,1 persen.

Dalam hal ini, Kata Jerry, dirinya melihat  ada 3 besar seperti  partai PDI Perjuanagan, Golkar dan Gerindra masih bertengker di posisi teratas. " Ini kalau dalam sepak bola Inggris bak Manchester United, Liverpool dan Chelsea maupun Manchester City" ujarnya kepada INDONEWS di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (11/8/2018) siang.

Jerry menilai, kekuatan ketuga partai ini memang masih unggul dibanding dengan partai-partai peserta pemilu lainnya. Hal itu terbukti, pada parlemen PDI Perjuangan meraih 107 kursi, Golkar 91 kursi dan Gerindra 73 kursi.

Sedangkan untuk 4 partai lainnya, Jerry memprediksi, masing-masing adalah PKB, Demokrat, Nasdem, PPP. 

Untuk kemenangan dan keunggulan PKB tak lepas dari imaging (pencitraan) selama hampir 6 bulan terakhir. Dimana nama Cak Imin meroket saat dirinya mendeklarasikan sebagai cawapres Jokowi. Branding serta popularity mereka menjadi kuat.

Sedangkan untuk partai berlambang Ka'bah PPP sendiri, kata Jerry,  terdongkrak dari pemilih milenael khususnya santri dan abangan juga. Tidak hanya itu,  branding dan marketing politik lewat TV dari Rommy sang Ketua Umum ikut mendongkrak partai ini.

Jika mengacu pada survei LSI, jelas Jerry, maka PPP mendapatkan 3,5 persen, PKS 3,8 persen, PAN 2,0 persen, dan Hanura 0,7 persen. Hanya Nasdem yang perolehan suaranya sedikit di atas ambang batas, yakni 4,2 persen.

"Jadi PPP belum terlalu aman lantaran masih ada selisih 0,5 persen. Tinggal bagaimana mereka mengejar di pileg nanti," ungkapnya.

Sementara itu, untuk Partai Demokrat sendiri pada pileg lalu meraih 64 kursi atau sekitar 10,8 persen. Namun hal itu bukanlah hal yang aman dalam kondisi politik saat ini. Sebab dengan hengkangnya sejumlah Kader Bisa Berdampak Buruk

"Nah! dengan hijrahnya kader kader mereka seperti Sukarwo, Tuan Guru Bajang bahkan Lukas Enembe Gubernur terpilih Papua maka bisa tergerus suara mereka. Jadi lumbung suara mereka bisa hilang seperti Papua, Jatim, Sulsel dan NTB. Begitu pula, Yasin Limpo di Sulsel. Mantan Gubernur ini hijrah ke Partai Nasdem akan mengurangi amunisi demokrat itu sendiri," jelas Jerry.

Sedangkan untuk PKB sendiri yang didukung oleh 90 juta  (2015), Jerry memprediksi akan mulus dan masih bertahan.

Sementara untuk partai baru, dari 5 partai yang masuk yaitu Partai Garuda, PSI, Partai Berkarya, Perindo dan PBB maka peluang untuk lolos hanya ada pada Perindo. Sedangkan partai lainnya bersama PKPI diprediksi akan tumbang.

"Nah! bisa jadi koalisi dan afiliasi akan terjadi. Misalkan PKS, PBB dan PAN membuat koalisi baru (koalisi agama) sedangkan Perindo berpeluang afiliasi politik dengan PDI-P atau Golkar. PKPI ke Golkar karena awalnya partai ini pecahan golkar yang didirikan mantan wapres era mendiang Presiden Soeharto yaitu, Try Sutrisno adapula Edy Sudrajat dan Hayono Isman yang kini berlabuh di Nasdem," tutupnya. (Hdr)

Artikel Terkait