Politik

Sikapi Rencana Pertemuan SBY-Prabowo, Pengamat: Jangan Saling Mengkadali

Oleh : hendro - Rabu, 12/09/2018 16:20 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketuanya Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Jakarta, INDONEWS.ID -  Menyikapi rencana pertemuan ketua partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto, peneliti politik Indonesian Public Institute (IPI), DR Jerry Massie MA, PhD menilai pada jelang pilpres 2019  akan ada muncul gaya politik bersayap, politik kadal, politik bunglon, politik dua kaki dan sebagainya.

Menurut Jerry, partai Demokarat tidak serius mendukung tim koalisi Prabowo - Sandiaga. Hal itu dikarenakan posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum jelas di tim pemenangan.  Karena itu Jerry berpendapat, bahwa yang dilakukan Partai Demokrat saat ini adalah melakukan politik setengah dan sandiwara politik.

"Jangan saling mengkadali, karena Prabowo waktu lalu menginsyaratkan AHY sebagai bakal menjadi calon wakilnya dalam pertemuan antara Prabowo - SBY namun pada akhirnya batal.  Karena itu untuk memperkokoh posisi koalisi Gerindra-Demokrat harus hindari politik kadal," kata Jerry kepada Indonews di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Rabu (11/8/2019).

Jerry menilai, persoalan kecewa atau tidak yang dialami partai Demokrat yang sebelumnya digadang gadang akan menjadi cawapres Prabowo adalah hal yang lumrah. Menyusul akhirnya  sikap Prabowo yang memilih Sandiaga menjadi cawapres.

Lebih lanjut Jerry berpendapat, jika komunikasi dua arah Antara SBY-Prabowo  tak jalan dan AHY juga tak ada posisi pada tim pemenangan, maka diyakini partai Demokrat akan bersikap apatis.

Sebab, Jerry menambahkan, baik  SBY dan Prabowo jika diperumpamakan bagai  seorang dalang jika dalam cerita wayang. Keduanya mampu membuat decision atau keputusan yang mengejutkan bahkan mengagetkan publik. 

"Jika ada halangan linguistik verbal dan mekanikal maka saya yakin demokrat bakal tak mensupport 100 persen koalisi Prabowo," ujarnya. (hdr)

Artikel Terkait