Nasional

Perkuat Wawasan Kemaritiman, IPB Gelar Seminar Bersama Kemenkomar

Oleh : very - Minggu, 16/09/2018 10:55 WIB

Seminar Nasional “Seascape Lasser Sunda dan Bismarck Solomon”, Kamis (13/9) di IPB International Convention Center (IICC) Kampus IPB Baranangsiang. (Foto: Ist)

 

Bogor, INDONEWS.ID - Institut Pertanian Bogor (IPB) dan  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (Kemenkomar RI) bekerjasama memperkuat wawasan kemaritiman dengan menggelar Seminar Nasional “Seascape Lasser Sunda dan Bismarck Solomon”, Kamis (13/9) di IPB International Convention Center (IICC) Kampus IPB Baranangsiang.

Rektor IPB,  Dr. Arif Satria menyambut baik kegiatan seminar ini. “Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat wawasan kemaritiman nasional”.

Deputi Sumberdaya Alam Kemenkomar RI, Ir. Agung Kuswandono, MA saat menjadi Keynote Speaker  acara tersebut mengatakan,  sesuai dengan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)  2015-2019 bahwa perlu memperkuat wawasan kemaritiman melalui berbagai program termasuk diseminasi pemahaman. 

“Karena ruang laut kita yang masih beragam terminologinya, perlu upaya penekanan pemahaman yang mendalam.  Beberapa terminologi dasar di antaranya mengenai eco-region, wilayah pengelolaan perikanan, serta seascape (bentang laut),” ujarnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan dalam perspektif umum  seascape yang didefinisikan sebagai bentang laut yang dapat terdiri dari struktur muka laut, dasar laut, struktur fungsi pewilayahan laut serta fungsi dan kemanfaatan laut.

“Persepsi terhadap struktur fisik maupun nonfisik dapat disebut sebagai bagian dari bentang laut. Walaupun dalam beberapa kesempatan istilah seascape saat ini masih berbeda definisi, namun dalam tata kelola kita tetap berpedoman dalam satu struktur keruangan. Sebagai sebuah ruang, tentu tidak sendiri, karena pasti akan berbenturan (intercrosection) dengan daerah lainya atau bahkan dengan negara lainnya,” ujar Agus.

Berbagai upaya yang perlu dilakukan di antaranya melalui seminar, advokasi, dan pendampingan terhadap masyarakat akan fungsi dan peran dari keberadaan Lasser Sunda dan Bismarck Solomon ini. “Kementerian Koordinator Bidang  Kemaritiman sebagai salah satu institusi yang memiliki peran dalam penguatan nilai-nilai dan jiwa kemaritiman kepada masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya melalui penyebaran konsep, gagasan, proses dan kemajuan pelaksanaan tata kelola ruang seascape, serta berbagai expo,”  tegas Agus.

Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Dr.iur. Damos Dumoli Agusman, SH, MA menjelaskan, kawasan Lasser Sunda sebagai sebuah seascape terbentang dalam perairan Indonesia di bagian selatan. Sedangkan Bismarck Solomon di bagian utara yang berbatasan dengan negara lain. 

Menurutnya, Lasser Sunda dan Bismarck Solomon sarat dengan potensi sumberdaya alam hayati dan nonhayati.  Lasser Sunda adalah daerah yang berbatasan dengan perairan internasional dan sering menjadi akses transportasi lalu lintas laut. “Selain itu juga sebagai daerah yang sebagian besar perairannya sebagai kawasan konservasi baik nasional maupun adat.  Sebagai kawasan yang dinamikanya tinggi daerah ini juga sarat dengan pengaruh asing baik imigrasi maupun penyelundupan,” ujarnya.

“Mempertimbangkan penting dan strategisnya kedua wilayah ini, maka perlu didorong terus pemahaman yang mendalam baik di level masyarakat, pemerintah, Non Governmental Organization (NGO) dan pihak terkait lainya,“ tambahnya.

Kegiatan yang diselenggarakan Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (Dept. MSP FPIK IPB) dan Pusat Studi Bencana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB ini dalam rangka memperingati Dies Natalis IPB ke-55. (Very)

 

 

Artikel Terkait