Nasional

Peran Strategis Guru Jadi Sorotan Utama di Pameran Edukasi Internasional

Oleh : very - Jum'at, 28/09/2018 09:35 WIB

Anies Baswedan pada pembukaan rapat koordinasi nasional Ikatan Guru Indonesia (IGI). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Guru menjadi sorotan utama dalam acara pameran dan konferensi edukasi GESS Indonesia yang saat ini sedang berjalan di Jakarta Convention Center.

Pada pembukaan rapat koordinasi nasional Ikatan Guru Indonesia (IGI), Anies Rasyid Baswedan, Ph.D., Gubernur DKI Jakarta dan salah satu akademisi kehormatan berkata bahwa ditengah fenomena teknologi yang mengubah dunia pendidikan, guru tetap menjadi jangkar strategis pada proses edukasi.

“Jika hanya repetisi, teknologi dapat memfasilitasi kegiatan mengajar tersebut, namun guru punya peranan signifikan dalam membagikan nilai-nilai positif dan menginspirasi murid-muridnya. Guru tidak dapat digantikan oleh teknologi,” ujar Anies, di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Penyelenggara GESS Indonesia telah bekerjasama dengan IGI sejak pertama kalinya asosiasi tersebut berdiri, bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya serta Dewan Pendidikan Jakarta, untuk membantu pengembangan profesional para guru melalui berbagai presentasi dan workshop yang gratis untuk para pengajar profesional.

Yohana Yance, Kepala Sekolah St Paulus Elementary School Jakarta, berterimakasih karena guru mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak mereka dapatkan. “Sebagai kepala sekolah, saya melihat pentingnya bagi para guru untuk mendapatkan professional development – untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan mereka. Teknologi bisa membantu, tapi juga penting bagi kita untuk mengatur bagaimana teknologi diakses dan digunakan tidak hanya untuk para guru, tapi juga murid,” ujarnya.

Sementara itu, sekolah-sekolah di Indonesia diharapkan untuk menyambut dan berinvestasi lebih pada fokus pendidikan baru yang berbasis teknolgi dan aplikasi, menurut Craig Hansen, Transformation Technologist terkemuka; dan Steven Sutantro, Google Certified Trainer, yang mana keduanya menjadi pembicara pada GESS Indonesia.

Sutantro dan Hansen mengkonfirmasi peningkatan kegiatan bring-your-own-device di murid, sebuah tren yang dilihat akan terus berjalan seiring dengan perubahan ruang lingkup edukasi di Indonesia yang semakin ke arah digital.

Beberapa enterpreneur di start-up pavilion GESS Indonesia menunjukkan optimisme mereka terhadap prospek bisnis mereka di masa depan.

Sony Eko Yanuar, Head of Operation Indonesia EdTech Association (INETA) mengatakan bahwa pasar start-up untuk edtech diproyeksikan akan besar pada 5 hingga 10 tahun mendatang.

“Sistem belajar online akan menjadi titik poin utama melihat banyak murid yang berharap untuk mengambil kuliah/belajar online untuk topik-topik spesifik yang mereka suka. Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjangkau kustomer-kustomer prospektif melalui pameran seperti GESS,” katanya menambahkan.

Pada hari kedua ini, GESS Indonesia menyediakan workshop dan presentasi lengkap, salah satunya The Implementation of the Computer Competency Literacy Professional Certification Program oleh Satria Gunayoman, Direktur TUK Biro Asesmen Profesi.

Sementara itu, kekhawatiran para guru mengenai murid yang merasa jenuh dan bosan akan dijawab oleh Surtina, Dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang, yang menyarankan para guru berinovasi dalam penggunaan media untuk meningkatkan semangat dan partisipasi murid dalam belajar. (Very)

Artikel Terkait